Mohon tunggu...
Diah Trisnamayanti
Diah Trisnamayanti Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Ibu rumah tangga, Penulis

I had worked as a teacher at about 23 years. I teach Majoring English in SMK MedikaCom Bandung. Sometime I write in my blog, Facebook, Twitter, Linked, Instagram or Wattpad. I write actually in my spare time after teaching my class. I just wanna to try my positive behavior in order that my students will rise them up more better than me. If I had a lot of trouble to giving lesson, I just send my difficulty to Allah S.W.T.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Ketertarikan Sebuah Gambar dan Mendapatkan Makna Kehidupan

13 September 2023   13:27 Diperbarui: 13 September 2023   14:05 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sri Sultan Hamengkubuwono IX is the founding father of Indonesian Scouts. Many things have been done for this Nation, Sri Sultan Hamengkubuwono IX was named a National Hero of Indonesia on June 8th, 2003 by President Megawati Soekarnoputri. SriSultan Hamengkubuwono IX is one example of a leader that Yogyakarta and Indonesia have had. Hopefully it can be an inspiration to us all. Especially for future young people.

Setelah menemukan berbagai foto yang banyak mulai dari suasana sekolah di masa SMP sampai dengan para pahlawan, Fajar memilih Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Buat dia, Sri SUltan Hamengkubuwono IX adalah sosok raja yang merakyat, Fajar berharap dapat belajar banyak tentang sikap seorang raja yang dihormati rakyatnya, tegas, berkharisma, dan bijak menghadapi persoalan daerah, negara serta bangsanya.

R.A. KARTINI

by Islamia Rosa Putri Surya X RPL B

Raden Ajeng Kartini was born to a noble family on April 21, 1879, in the village of Mayong, Java, Indonesia. Ngasirah, Kartini's mother, was the daughter of a religious scholar.

To her, the ideal education for a young woman encouraged empowerment and enlightenment. Kartini also promoted their lifelong pursuit of education.

Kartini corresponded with feminist Stella Zeehandelaar regurally as well as numerous Dutch officials with the authority to further the cause of Javanese women's emancipation from oppressive laws and traditions.

Kartini's letters also expressed her Javanese nationalist sentiments. Kartini died in the regency of Rembang, Java, of complications from giving birth to her first child on September 17, 1904.

Abendanon, published Kartini's letters, entitled "From Darkness to Light: Thoughts About and on Behalf of the Javanese People" seven years after her death.

In Indonesia, Kartini Day is still celebrated annually on Kartini's birthday, April 21.

Islamia nama panggilannya, siswi kelas X Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) ini, sangat perduli dengan sikap feminis dari seorang RA. Kartini. Dia menganggap pahlawan wanita yang sangat bernilai adalah Ibu Kartini. Beliau menginspirasinya untuk menjadi wanita tangguh yang feminin dalam mengahadapi problematika kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun