Budaya balas dendam dalam serial fim/drama memang menjadi inti utama sebuah cerita. Mengapa saya menjadi tertarik dengan film/drama Imlie ini? Balas dendam memang ada tetapi bukan pemeran utama yang melakukannya. Justru dia berusaha membunuh sifat manusia yang berkeinginan membalas denadam dengan melakukan hal baik untuk membantu sesama dari dendam ini. Dia tidak perlu sesumbar. Karakter manusia biasanya ingin dilihat bahwa dia mengerjakan tugasnya dengan baik. Ketika ada orang yang bekerja tanpa pamrih dianggap mencari muka. Itu adalah sifat manusiawi yang ada dalam diri manusia yang cemburu/iri bila ada orang baik melakukan dengan ikhlas. Drama ini memanusiawikan hal imajinasi menjadi terwujud dalam tokoh utama Imlie yang dimainkan dengan baik oleh Sumbul Touqeer dan  Farhaan Khan sebagai Aryan Sing Rathorhee. Begitupun pemain pendukung Aditya, Malini, Narmada, Arvita, Sundar, serta Chini. Totalitas peran mereka membuktikan pendalaman karakter yang tidak sembarangan.
Sepertinya TV Indonesia yang sudah memiliki banyak pemirsa setia yang menonton sinetron perlu berupaya lebih keras mengubah cara pandang cerita, kedalaman cerita dengan kenyataan tidak terlalu jauh dirasakan. Kesan yang tidak datar tetapi berirama dan mengeksplorasi perjuangan yang dilakukan dengan diam tetapi tidak membosankan pasti ditunggu pemirsa. Buatlah idealisme media, membangun konsep pendidikan pada hal positif seperti seorang Imlie. Saya yakin di Indonesia banyak Imlie-Imlie bertebaran yang memang tak terbaca pembuat naskah cerita drama/film.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H