Mohon tunggu...
Diah Trisnamayanti
Diah Trisnamayanti Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Ibu rumah tangga, Penulis

I had worked as a teacher at about 23 years. I teach Majoring English in SMK MedikaCom Bandung. Sometime I write in my blog, Facebook, Twitter, Linked, Instagram or Wattpad. I write actually in my spare time after teaching my class. I just wanna to try my positive behavior in order that my students will rise them up more better than me. If I had a lot of trouble to giving lesson, I just send my difficulty to Allah S.W.T.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Celotehan Warga tentang Kenaikan Harga Elpiji di Negeri Dongeng

4 Januari 2022   18:50 Diperbarui: 4 Januari 2022   20:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena naiknya harga elpiji sudah bukan barang baru ketika menjelang hari Raya apapun. Trend yang aneh saja. Kenapa menaikan harga di saat hari raya seperti ini harus dipertahankan? Apakah trik berbisnis harus seperti itu? 

Kalau ada mafia yang bekerja dibalik ini semua, memang sungguh aneh negeri dongeng ini. Setingkat Menteri dalam pemerintahan itu saja tidak bisa berantas mafia tengik yang buat rakyat melarat, apalagi rakyat yang tidak punya kekebalan hukum dan akses mencari dalangnya. Garing buat dikunyah.  

Sebagai rakyat yang mempercayakan pengaturan seluruh sumber alam kepada pemerintah untuk dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat, saya heran mengapa hal ini tidak pernah tuntas ya.

Idealnya pemangku kebijakan yang menjadi pengatur rakyat bisa mengelola pembagian kesejahteraan lebih merata. Tapi ini dunia, perputaran antara gelap dan terang mengundang rakyat untuk lebih mengerti keputusan orang yang digaji dengan uang rakyat. Sekali lagi rakyat memang harus banyak mengerti dibanding pemangku negeri dongeng ini.

Yah sekali lagi, namanya juga negeri dongeng! Jadi santuy saja. Jangan marah ya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun