Pandemi COVID-19 membuat banyak orang semakin kreatif memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan. Â UMKM pun menjamur bak cawan di musim hujan.Â
Dari hasil survey Ipsos, produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% (frozen food atau yang siap dimasak), minuman 53% (kopi, dan sebagainya), serta buah segar 53%. Tahun 2021, menjadi tahun yang kembali menantang UMKM tetap bisa bertahan di tengah badai COVID-19 yang belum sepenuhnya reda.
 Beragam inovasi dilakukan pelaku UMKM makanan dan minuman agar dapat berlari kencang lagi memulihkan ekonomi. UMKM pun menjamur bak cawan di musim hujan.Â
Dari hasil survey Ipsos, produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% (frozen food atau yang siap dimasak), minuman 53% (kopi, dan sebagainya), serta buah segar 53%. Tahun 2021, menjadi tahun yang kembali menantang UMKM tetap bisa bertahan di tengah badai COVID-19 yang belum sepenuhnya reda.Â
Di momentum Ramadhan 2021, beragam inovasi dilakukan pelaku UMKM makanan dan minuman agar dapat berlari kencang lagi memulihkan ekonomi.
Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah inovasi kemasan produk Bonggolan Ikan, kuliner khas Gresik pesisir. Jadi, kuliner ini terbuat dari ikan laut yang ditambah tepung kanji, tepung kanji, tepung terigu, bawang merah, bawang putih, dan sedikit penyedap rasa. Komposisi itulah yang membuat rasa Bonggolan Ikan gurih, kenyal, khas berbau ikan. Di tempat asalnya, Bonggolan Ikan dikemas dengan daun pisang yang membuat tampilannya begitu otentik.Â
Namun, salah satu kekurangan pengemasan model ini adalah masa simpan yang pendek. Ini membuat produksi serta distribusi produk tidak bisa menjangkau pelanggan di wilayah tertentu. Alhasil, Putra Daerah Gresik yang berada di tanah rantauan, seringkali harus gigit jari.
Bonggolan Ikan Warung Yuk Tin adalah salah satu penggiat UMKM yang menyadari kekurangan model kemasan seperti ini bagi keberlangsungan usahanya. Kabar bahwa tidak semua anak rantau bisa pulang kampung tahun ini, membuatnya berpikir bagaimana mengubah  model kemasan Bonggolan Ikan yang selama ini menjadi pakem. Alhasil, inovasi kemasan dengan teknologi vacuum sealer pun dipilih untuk memperpanjang masa simpan produknya.
Setelah dikemas seperti ini, produk bisa dikirim ke pelanggan-pelanggan di luar daerah dengan aman dan sentosa. Anak rantauan Gresik yang memilih tidak mudik pada libur Nataru tahun ini pun bisa mengobati kerinduan akan kampung halaman melalui produk kuliner tradisional ini. Siapa nih yang sudah pernah mencoba kuliner pesisir yang lezat ini dari tanah rantauan?
Geliat UMKM di tengah badai COVID-19 tentu memberi angin segar bagi perekonomian nasional yang sempat memburuk. Sektor lain yang tak kalah tuntutan inovasi adalah sektor jasa pengiriman, lho! Tren peningkatan jual-beli online karena masyarakat memilih belanja dari rumah, sehingga turut berdampak positif terhadap transaksi e-commerce.