Mohon tunggu...
Diah Sulung Syafitri
Diah Sulung Syafitri Mohon Tunggu... Penulis - Branding Communication Specialist

International Relations Enthusiast | Branding Communication Specialist

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kuliner Bonggolan Ikan Berinovasi, JNE Bantu UMKM Lokal Beraksi

26 Desember 2021   20:39 Diperbarui: 26 Desember 2021   20:58 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bonggolan Ikan Warung Yuk Tin berinovasi agar produk olahan ikan laut ini bisa menjangkau peminat di luar daerah. Dok: Warung Yuk Tin

Pandemi COVID-19 membuat banyak orang semakin kreatif memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan.  UMKM pun menjamur bak cawan di musim hujan. 

Dari hasil survey Ipsos, produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% (frozen food atau yang siap dimasak), minuman 53% (kopi, dan sebagainya), serta buah segar 53%. Tahun 2021, menjadi tahun yang kembali menantang UMKM tetap bisa bertahan di tengah badai COVID-19 yang belum sepenuhnya reda.

 Beragam inovasi dilakukan pelaku UMKM makanan dan minuman agar dapat berlari kencang lagi memulihkan ekonomi. UMKM pun menjamur bak cawan di musim hujan. 

Dari hasil survey Ipsos, produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% (frozen food atau yang siap dimasak), minuman 53% (kopi, dan sebagainya), serta buah segar 53%. Tahun 2021, menjadi tahun yang kembali menantang UMKM tetap bisa bertahan di tengah badai COVID-19 yang belum sepenuhnya reda. 

Di momentum Ramadhan 2021, beragam inovasi dilakukan pelaku UMKM makanan dan minuman agar dapat berlari kencang lagi memulihkan ekonomi.

Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah inovasi kemasan produk Bonggolan Ikan, kuliner khas Gresik pesisir. Jadi, kuliner ini terbuat dari ikan laut yang ditambah tepung kanji, tepung kanji, tepung terigu, bawang merah, bawang putih, dan sedikit penyedap rasa. Komposisi itulah yang membuat rasa Bonggolan Ikan gurih, kenyal, khas berbau ikan. Di tempat asalnya, Bonggolan Ikan dikemas dengan daun pisang yang membuat tampilannya begitu otentik. 

Namun, salah satu kekurangan pengemasan model ini adalah masa simpan yang pendek. Ini membuat produksi serta distribusi produk tidak bisa menjangkau pelanggan di wilayah tertentu. Alhasil, Putra Daerah Gresik yang berada di tanah rantauan, seringkali harus gigit jari.

Bonggolan Ikan Warung Yuk Tin adalah salah satu penggiat UMKM yang menyadari kekurangan model kemasan seperti ini bagi keberlangsungan usahanya. Kabar bahwa tidak semua anak rantau bisa pulang kampung tahun ini, membuatnya berpikir bagaimana mengubah  model kemasan Bonggolan Ikan yang selama ini menjadi pakem. Alhasil, inovasi kemasan dengan teknologi vacuum sealer pun dipilih untuk memperpanjang masa simpan produknya.

Setelah dikemas seperti ini, produk bisa dikirim ke pelanggan-pelanggan di luar daerah dengan aman dan sentosa. Anak rantauan Gresik yang memilih tidak mudik pada libur Nataru tahun ini pun bisa mengobati kerinduan akan kampung halaman melalui produk kuliner tradisional ini. Siapa nih yang sudah pernah mencoba kuliner pesisir yang lezat ini dari tanah rantauan?

Ramadhan datang, peluang UMKM makin berkembang. Inovasi kemasan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai daerah. Dok: Warung Yuk Tin
Ramadhan datang, peluang UMKM makin berkembang. Inovasi kemasan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai daerah. Dok: Warung Yuk Tin

Geliat UMKM di tengah badai COVID-19 tentu memberi angin segar bagi perekonomian nasional yang sempat memburuk. Sektor lain yang tak kalah tuntutan inovasi adalah sektor jasa pengiriman, lho! Tren peningkatan jual-beli online karena masyarakat memilih belanja dari rumah, sehingga turut berdampak positif terhadap transaksi e-commerce.

 JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman, melaporkan pertumbuhan bisnisnya selama pandemi justru meningkat hingga 30%. Tentu pula, lagi-lagi faktor inovasi tidak bisa dipisahkan dari pencapaian tersebut.

 Dalam membersamai semangat UMKM di masa pandemi, layaknya Bonggolan Ikan Warung Yuk Tin, JNE menyediakan wadah bagi para penggiat UMKM lainnya untuk menjual produk-produk secara online, contohnya melalui PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara), COD, Digital Payment, hingga Friendly Logistic. 

Kolaborasi sektor UMKM dan pengiriman jasa tentu akan menjadi dopping bagi perekonomian dalam negeri. Inovasi kemasan kuliner lokal Warung Yuk Tin tidak akan bisa sampai ke daerah-daerah jika tidak didukung jasa pengiriman handal seperti JNE.

Pandemi COVID-19 selama 2 tahun terakhir memberi banyak hikmah kepada kita semua. Semangat berjuang demi orang-orang tersayang melalui inovasi bisnis menjadi nilai lebih. Semoga tahun 2022 bisa menjadi tahun keberuntungan UMKM dalam negeri kembali berjaya! Semangat para penggiat UMKM!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun