Mohon tunggu...
Diah Sarithi
Diah Sarithi Mohon Tunggu... Lainnya - Man Jadda Wa Jada

Celoteh_LiterasiDi30

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Stop Overthinking!

12 Maret 2024   08:15 Diperbarui: 12 Maret 2024   08:22 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Akhir pekan yang menenangkan bersama aku yang sedang mencari informasi seputar beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2, mata ini menemukan sesuatu yang menarik dari layar laptop. Sebuah poster dari salah satu organisasi pemuda yang berisikan informasi tentang pendaftaran Fully Funded pengabdian masyarakat berbasis Human Centered Development di Labuan Bajo, NTT dengan memberikan benefit spesial bagi peserta yang lolos seluruh tahapan seleksi Fully Funded. Salah satu benefitnya adalah mendapatkan beasiswa pendidikan yang menjadi target utamaku untuk mencapai mimpi, tanpa berpikir panjang aku mendaftarkan diri dengan mengisi data pribadi pada form yang disediakan, berusaha semaksimal mungkin dalam menjawab pertanyaan dan mengunduh semua bukti persyaratan sesuai ketentuan pada seleksi tahap pertama. Usai mengisi data dan mengirimkan jawaban, Overthinking mulai merasuki pikiran yang hampir setiap malam selalu menemani waktu tidurku untuk mengundang alam bawah sadar ikut andil dalam menarik apa yang dipikirkan menjadi nyata. Aku membayangkan berhasil lolos seluruh tahapan seleksi dan dinyatakan sebagai salah satu peserta Fully Funded dalam event tersebut, keluarga dari pihak ibu mengantarku ke bandara, aku menikmati suasana ketika masih di bandara, saat berada di dalam pesawat dan saat pesawat sedang mengudara. Setelah tiba di titik berkumpul, aku melihat bertebaran orang-orang hebat yang ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam mengabdi untuk negeri saling menyapa, berkenalan, bertukar cerita, berbagi pengalaman, dan berdiskusi membahas tentang pembagian kelompok setiap devisi, penentuan koordinator setiap devisi dan pelaksanaan program kerja serta yang paling dinantikan adalah menikmati pesona alam di Labuan Bajo dan keseruan trip sailing komodo di kapal Phinsi. Sungguh itu pengalaman luar biasa yang terjadi dalam dunia imajinasiku.

            Satu minggu kemudian, sebuah kabar buruk menghampiri masyarakat Jambi. Dikabarkan sebagian lahan hutan di beberapa wilayah Jambi di lahap si jago merah yang menyebabkan kabut asap yang cukup parah. Sebagai upaya antisipasi, pemerintah mengeluarkan surat edaran bagi masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menghimbau seluruh pelajar dan mahasiswa untuk belajar secara daring di rumah masing-masing. Perihal berita tersebut, mengharuskan para guru dan dosen untuk melakukan pembelajaran di rumah dengan memanfaatkan aplikasi berbasis Online. Setelah diterapkan, pembelajaran Online cukup asyik, lebih Fleksible dan terkesan santai, bisa memberikan ruang bagi peserta didik untuk bereksplorasi dan berkreasi serta menumbuhkan keakraban dan kerja sama yang baik dengan orang tua. Menjelang siang, aku juga mendapatkan kabar baik via WhatsApp dari organisasi pemuda yang mempelopori kegiatan Volunteer dalam Pengabdi Muda. Setelah membuka link pengumuman lolos seleksi tahap pertama, Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan "Selamat Anda Lolos".

             Keesokan harinya, sembari menunggu sesi absesnsi anak-anak selesai, aku menyapu halaman depan rumah yang dikerumuni dedaunan kering dan sampah. Usai menyapu, aku beranjak duduk sejenak di sebelah pohon pokat. Dari kejauhan aku memandang dinding rumah dengan tatapan kosong dan seketika ada yang melintas seberkas cahaya berbentuk sosok berjubah putih, aku sangat terkejut dalam diam. Selang lima detik kemudian, aku baru tersadar cahaya itu sudah menghilang. Jujur aku merasa takut dan aneh dengan apa yang ku lihat pagi ini, setelah pembelajaran daring selesai. Aku berinisiatif menceritakan hal tersebut kepada Mama Sri.

            "Assalamu'alaikum, maaf mengganggu waktunya Ma. Zaza, mau cerita Ma." Sahutku via WA.

            "Wa'alaikumussalam, Boleh Za, mau cerita apa?" Jawab Mama Sri

            "Zaza tadi pagi lihat berkas cahaya bentuk orang berjubah putih, tapi nggak lama cahaya itu hilang Ma. Za sempat kaget waktu                   itu."  Tuturku

            "Itu jin za, dia mau mengganggumu. Tapi dia tidak kuat dengan kalimat zikirmu, sehingga jin itu hilang. Hanya saja, dia sudah                   berhasil membuat kalimat zikirmu terlepas saat kamu kaget." Tutur Mama Sri dengan jelas.

             "Zaza udah jarang ngamal ya?" Tanya Mama Sri kepadaku

             "Iya ma, Maaf ma. Zaza kadang hanya dapat ngamal zikir saat magrib dan isya ajama." Sahutku dengan rasa sedih.

             "Coba usahain ikut majelis zikir minimal sekali seminggu Za dan jangan suka berkhayal atau berpikir berlebihan Za. Itu akan                      menjauhkanmu dari Allah." Tutur Mama Sri memberi nasehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun