"Terima kasih, Pak Guru! Ini adalah hari paling menyenangkan!" seru Syifa.
Pak Budi tersenyum. "Ingat Syifa, walaupun kita tidak bisa membuat mobil terbang, kita selalu bisa berimajinasi dan membuat sesuatu yang menyenangkan."
Di dalam hati, Syifa merasa sangat bahagia. Ia menyadari bahwa meskipun mobil terbang itu mungkin hanya mimpi, pengalaman bersama teman-temannya adalah hal yang jauh lebih berharga.
Sejak saat itu, Syifa tidak lagi hanya bermimpi tentang mobil terbang. Ia belajar untuk menikmati setiap momen bersama teman-temannya dan berimajinasi tentang petualangan yang bisa mereka lakukan.
"Suatu hari, aku akan terbang ke langit!" ujarnya kepada Dira, sambil menunjuk ke langit biru.
"Dan kita akan terbang bersama!" balas Dira, sambil tertawa.
Mereka berdua berjanji untuk terus bermimpi dan berkreasi, tidak peduli seberapa mustahilnya. Melalui setiap tawa, mereka membangun kenangan indah yang akan mereka simpan selamanya.
Syifa tahu bahwa meskipun dia tidak melihat mobil terbang di dunia nyata, ia telah menciptakan kenangan yang akan terbang jauh di dalam hatinya.
"Siapa tahu, suatu hari nanti, kita akan melihat mobil terbang sungguhan!" ucap Syifa dengan penuh harapan.
"Ya! Kita akan menciptakan dunia kita sendiri!" jawab Dira dengan penuh semangat.
Syifa dan teman-temannya melangkah menuju petualangan baru, penuh tawa dan imajinasi yang tak terbatas.