Syifa hanya tertawa sambil mengangkat kedua tangannya. "Setidaknya kita bisa mengatakan mobil kita pernah terbang!"
Pak Budi tertawa dan mengusap kepalanya. "Kita harus memikirkan rencana yang lebih baik."
Rencana Baru
Â
Keesokan harinya, Pak Budi datang dengan ide baru. "Anak-anak, bagaimana kalau kita membuat kompetisi mobil terbang dari kertas? Kita bisa melipat kertas menjadi pesawat terbang dan melihat mana yang bisa terbang paling jauh!"
Syifa sangat bersemangat. "Aku mau membuat pesawat terbang yang paling keren!"
Pak Budi membagikan kertas origami dan mengajari anak-anak cara melipat pesawat. Suasana kelas kembali ceria, penuh tawa dan keceriaan saat semua anak mulai berkreasi.
Setelah selesai melipat pesawat, Pak Budi mengajak anak-anak ke lapangan untuk kompetisi. "Siapa pun yang pesawatnya terbang paling jauh akan mendapatkan hadiah istimewa!"
Murid-murid berbaris dengan pesawat terbang mereka di tangan. "Siap?" tanya Pak Budi. "Satu, dua, tiga, lepas!"
Pesawat-pesawat terbang itu meluncur dengan indah, mengudara tinggi. Beberapa pesawat terbang jauh, sementara yang lain justru jatuh tepat di depan mereka.
Syifa melompat kegirangan saat pesawatnya meluncur jauh. "Aku menang! Aku menang!"
Setelah kompetisi berakhir, Pak Budi memberikan hadiah berupa stiker mobil terbang kepada semua anak. Syifa menerima stiker itu dengan senyum lebar.