Mohon tunggu...
Diah Puji Astuti
Diah Puji Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Take your time

Selanjutnya

Tutup

Money

Memulihkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai Upaya Mengembalikan Kehidupan Sosial-Ekonomi pada Masa Pandemi COVID-19

15 Maret 2022   10:30 Diperbarui: 15 Maret 2022   11:04 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Dampak yang dihasilkan dari melemahnya UMKM di masa pandemi, yaitu tentu saja angka pengangguran di Indonesia bertambah. Apabila angka pengangguran bertambah, dalam jangka panjang maka akan mengakibatkan pada peningkatan angka kemiskinan dan nantinya akan terjadi masalah sosial yang lain di dalam masyarakat, misalnya seperti tindakan kriminalitas yang semakin banyak.

     Dampak lain yang dihasilkan adalah menurunnya kesejahteraan masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh masyarakat yang sudah tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan yang didapatkan tidak seperti sedia kala. Namun, tidak dapat dipungkiri juga bahwa adanya Pandemi COVID-19 memunculkan potensi kerja baru, misalnya seperti penjual masker medis/kain yang semakin banyak, penjual hand sanitizer, dan penjual makanan beku.

     Maka dapat disimpulkan dampak dari melemahnya UMKM di Indonesia adalah menimbulkan masalah sosial dan masalah kesejahteraan sosial di dalam masyarakat. Dalam pandangan Perencanaan Pembangunan Sosial, masalah sosial yang diakibatkan dari dampak melemahnya UMKM merupakan masalah yang memiliki karakteristik Realitas objektif, yang mana bahwa permasalahan sosial memang benar-benar ada dan dirasakan, tanpa harus mengalaminya.

Solusi untuk memulihkan UMKM pada masa Pandemi COVID-19 di Indonesia

     Dengan demikian UMKM harus segera dipulihkan, karena UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian negara dan penyerapan tenaga kerja. Dalam upaya memulihkan UMKM pada masa pandemi dan untuk meminimalisir dampak negatif atau meminimalisir permasalahan yang lebih luas dan kompleks, pemerintah bersama masyarakat saling bahu-membahu. Pemerintah telah membuat perencanaan sosial yang melahirkan kebijakan sosial (peraturan), kemudian menghasilkan program (pengembangan masyarakat), dengan tujuan akhir yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan sosial yang dibuat atas dasar prinsip-prinsip keadilan sosial, yaitu prinsip kesetaraan, akses, partisipasi, dan hak dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Adapun upaya atau solusi yang dapat dilakukan berdasarkan Manajemen Strategi dan Pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan Sosial, yaitu:

  1. Menerapkan Manajemen Strategi Perencanaan Pembangunan sosial melalui Pemerintah (Social Development by Government) guna memberikan bantuan sosial berupa modal usaha tambahan. Pembangunan sosial ini dilakukan oleh lembaga-lembaga yang ada di dalam organisasi pemerintah. Pemerintah melalui organisasi pemerintahannya seperti kementerian terkait dapat membuat kebijakan-kebijakan sosial, yang nantinya akan diturunkan dalam bentuk program, dan program yang diturunkan berbentuk kegiatan. Dalam konteks ini contohnya adalah bantuan sosial sebagai tambahan modal para pelaku UMKM dan sebagai sebuah solusi agar para pelaku UMKM tidak terlibat oleh pihak ketiga karena adanya hutang dengan bunga yang tinggi.
  2. Menerapkan Kombinasi Manajemen Strategi Perencanaan Pembangunan sosial. Dengan adanya kombinasi dari tiga Manajemen Strategi Perencanaan Pembangunan sosial, yaitu yang terdiri dari Manajemen Strategi melalui Individu (Social Development by Individual), Manajemen Strategi berbasis Komunitas (Social Development by Community), dan Manajemen Strategi Pembangunan Sosial melalui Pemerintah (Social Development by Government), dapat meminimalisir dampak negatif dari masalah sosial tadi. Misalnya Kementerian terkait bekerja sama dengan marketplace/e-commerce/LSM untuk membantu memberikan pelatihan terhadap para pelaku UMKM guna memanfaatkan digital yang ada dan memasarkan produk di marketplace atau e-commerce.
  3. Menerapkan Kombinasi dari tiga pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan Sosial dapat menjadi solusi guna mengembangkan dan menghidupkan sektor UMKM. Tiga pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan Sosial, yaitu yang pertama Top down, pembangunan sosial berdasarkan pada pengelolaan sumber yang bertumbuh pada komunitas. Yang kedua pendekatan yang bersumber dan bertumpu pada masyarakat terhadap pembangunan sosial. Pendekatan ini berusaha untuk mengembangkan keefektifan politis yang akan mengubah penerima pasif dan reaktif menjadi peserta aktif yang akan memberikan kontribusi dalam proses pembangunan sosial. Yang ketiga pendekatan sosial dengan melibatkan NGO atau LSM, pendekatan ini mempertimbangkan keterlibatan struktur pembangunan daerah non pemerintah di dalam proses mencapai tujuan proses pembangunan sosial. Ketiga pendekatan tersebut dapat mengembangkan dan menghidupkan sektor UMKM yang ada. Pemerintah, masyarakat, dan LSM bersama-sama membuat program dan berkomitmen menjalani hingga akhir. Misalnya dengan pemerintah memberikan bantuan sosial berupa penambahan modal dan LMS yang akan memonitoring, memberikan pelatihan-pelatihan seperti manajemen usaha dan proses produksi yang dapat dilakukan ketika pandemi bagi para pelaku UMKM, dan memberikan pendampingan. Serta masyarakat yang sebagai pelaku UMKM juga harus berpartisipasi aktif, masyarakat harus memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan beradaptasi dengan masa pandemi ini.

     Solusi-solusi diatasi dilakukan sebagai salah satu upaya menahan agar masalah sosial dan masalah kesejahteraan sosial yang lainnya tidak terjadi. Misalnya seperti angka pengangguran yang melonjak.

KESIMPULAN

     Pandemi COVID-19 yang sudah terjadi selama dua tahun lamanya, membuat perubahan yang begitu besar. Tidak hanya perubahan, pandemi ini juga memberikan dampak yang luar biasa dari segala aspek bidang kehidupan, tak terkecuali sektor UMKM. Sektor UMKM yang dikenal sebagai penyumbang pemasukan negara yang terbilang cukup tinggi dan penyerapan tenaga kerja yang sangat banyak juga terkena dampaknya. Penurunan produktivitas, pengurangan jam kerja, pengurangan jumlah pekerja, hingga bahkan ada yang mengalami gulung tikar. Apabila tidak segera untuk ditindak lanjuti atau dicari solusinya maka akan mengakibatkan banyak permasalahan sosial lainnya. Untuk itu terdapat beberapa solusi yang berdasarkan pada Manajemen Strategis dan Pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan Sosial yang dapat dilakukan guna meminimalisir dampak negatif yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat serta sebagai upaya memulihkan kehidupan sosial-ekonomi pada masa Pandemi COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

"Digitalisasi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19", https://katadata.co.id/umkm, diakses pada 14 Maret 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun