Mohon tunggu...
Diah Nur Robbaniah
Diah Nur Robbaniah Mohon Tunggu... Guru - menanam.makna

Seorang ibu, guru, pencinta flora, dan hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menelusuri Memori

20 Juli 2021   10:02 Diperbarui: 20 Juli 2021   10:03 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi: senja depan rumah(dokpri)

Idul Adha kembali menyapa walau tak lagi sama, terasa.

Ada sesuatu yang hilang dan takkan kembali pulang.

Menyisakan rindu, terukir manis dalam kenangan. 

Yakin, semua kan berlalu seiring bergulirnya waktu.

Sama saja, serupa bergantinya senja, bergantinya purnama. Bergantinya angka.

Menghitung kala, semakin dekat lah tuk tinggalkan sang fana.

Biasa saja, sadar diri, karena impian, belum berbayang, tak kelihatan. 

Jangan tanya prestasi karena masih jauh panggang dari api. Apalagi karya, masih impian belaka.

Hanya saja tetap optimis, menjadi orang beruntung. Asal tidak merugi atau bahkan celaka, cukuplah sudah. Karena hari ini harus lebih baik daripada hari sebelumnya.

Mengingatkan saja, situasi begini, jangan lagi bicara harta, tahta, dan konco-konconya.

Tahun pertama, saat tiba hari raya, tanpa kehadiran bunda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun