Kita buka kembali KBBI ya (karena bagi guru BIN, KBBI ibarat garam dalam masakan)
Istilah "sinis" berarti
a. bersifat mengejek atau. Â Â Â Â Â memandang rendah sesuatu
b. tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yang ada pada sesuatu
Jadi, jika kita membaca postingan yang seperti definisi di atas, berarti bukan postingan yang nyinyir tetapi postingan yang sinis.
Memang tidak mudah mengubah sesuatu yang sudah mengakar. Lebih baik, jangan disiram, apalagi dipupuk nanti akan tumbuh dengan subur.
Bagusnya, biarkan saja yang mengakar itu tumbuh tanpa ada yang merawatnya, toh nanti juga akan layu dan akhirnya mati dengan sendirinya.
Lalu, tanamlah kembali sesuatu yang baik, benar, bermanfaat, dan pastinya indah agar nantinya mendapatkan berkahnya.
Tentunya, akan saya mulai dari diri sendiri karena saya yakin, yang tidak setuju dengan tulisan ini akan mudah memiliki celah hitam sebagai bahan untuk di 'sinis' i
Kan ada pepatah "anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu"
dan "tong kosong nyaring bunyinya?"
Nah, sobat literad, pilih mana: dinyinyirin atau disinisin?
Kalau penulis sih....lebih baik dinyinyirin karena nyinyir itu bermanfaat dan menyehatkan, apalagi sama ibuk, setuju?,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H