Mohon tunggu...
Diah Nur Rahma
Diah Nur Rahma Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always spirit to study, because life not eazy.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu, Objek-objek Filsafat Ilmu, Problem, Tujuan, Arah, dan Manfaat Belajar Filsafat Ilmu

10 Oktober 2019   19:40 Diperbarui: 10 Oktober 2019   19:46 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.

Objek-objek filsafat ilmu.

a. Dilihat dari objek material

Filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu.

b. Dilihat dari objek formal (sudut pandang)

Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Di samping itu, objek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.

Problem-problem filsafat ilmu.
a. Problem Epistemologi

Epistemologi dapat diartikan sebagai teori tentang pengetahuan yang dalam bahasa Inggris dipergunakan istilah theory of knowledge. Istilah epistemologi secara etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan dalam bahasa Indonesia lazim disebut filsafat pengetahuan. Secara terminologi epistemologi adalah teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat tentang pengetahuan.

Dari pengertian diatas dapat diperoleh suatu pengertian bahwa epistemology suatu ilmu adalah teori pengetahuan yang membahas berbagai segi dari ilmu. Objek material dari epistemology ilmu adalah pengetahuan /  ilmu itu sendiri. Sedangkan objek formalnya antara lain bagaimana cara memperoleh ilmu tersebut, dari mana sumbernya, asal mulanya bagaimana.

b. Problem Metafisika

Metafisika berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta ta physika yang berarti segala sesuatu yang berada di balik hal-hal yang sifatnya fisik. Metafisika sendiri dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang paling utama, yang membicarakan mengenai eksistensi (keberadaan) dan esensi (hakekat). Oleh karena itu, metafisika lebih mempelajari sesuatu atau pemikiran tentang sifat yang terdalam (ultimate nature) dari kenyataan atau keberadaan.

c. Problem Metodologis

Metodologi merupakan penelaahan terhadap metode yang khusus dipergunakan dalam suatu ilmu. Kokohnya metode menentukan validitas dan reliabilitas dari suatu ilmu.

d. Problem Logika

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika.

Dimana logika secara luas didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih. Dengan demikian struktur logis dari suatu ilmu mensyaratkan agar suatu ilmu dalam penyimpulannya tunduk pada kaidah-kaidah logika yaitu terbentuknya suatu teori yang sahih.

e. Problem Etika

Problem estetika termasuk dalam pembahasan landasan aksiologi (filsafat nilai). Dengan mempelajari nilai estetis dari suatu ilmu, kita dapat menyadari tentang perbuatan-perbuatan manusia mana yang baik dan buruk berdasar ukuran kesusilaan.

f. Problem Estetika

Estetika disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty), yang berasal dari kata aisthetika atau aisthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat dicerap dengan indera atau cerapan indera. Estetika membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis terhadap nilai-nilai atas sesuatu yang disebut indah atau tidak indah.

Fungsi dan arah filsafat ilmu :

a. Fungsi filsafat ilmu adalah didasarkan pada pengertian filsafat sebagai suatu integrasi atau pengintegrasi sehingga dapat melakukan fungsi integrasi ilmu pengetahuan. Sebagian besar orang hanya menyangkutkan apa yang paling dekat dan apa yang paling dibutuhkannya pada saat dan tempat tertentu.

b. Arah-arah filsafat ilmu sangat berkaitan erat bahkan dapat dikatakan terpusat pada konsep tentang manusia. Oleh karena itu arah filsafat ilmu secara potensial turut mendorong berkembangnya pemikiran tentang hakikat manusia sehingga menghasilkan perbaikan-perbaikan validitas dan signifikansi konsep Filsafat Ilmu. Hal ini mengandung arti turut mendorong berkembangnya filsafat tentang manusia atau antropologi filsafat

Manfaat mempelajari filsafat ilmu

  1. Semakin kritis dalam sikap ilmiah dan aktivitas ilmu/keilmuan
  2. Menambah pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
  3. Memecahkan masalah dan menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
  4.  Tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual
  5. Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis-rasional
  6. Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun