Arginin vasopresin (AVP) merupakan hormon yang berfungsi mengontraksikan otot polos selama melahirkan dan menyusui. Selain itu, hormon AVP ini terlibat pula dalam kognisi, toleransi, adaptasi, dan perilaku seksual.
Hormon vasopressin ini kemudian oleh banyak kalangan dipahami sebagai hormon kesetiaan.Â
Reseptor arginin vasopresin yang panjang oleh para peneliti, para ahli kejiwaan sosial diyakini sebagai gen yang memuat "perintah" (berupa protein) kesetiaan pada pernikahan monogami.
Tentu saja, sebuah pernikahan bukan hanya terbangun oleh satu variabel kesetiaan dan rasa bertanggung jawab. Banyak variabel pendukungnya.
Suatu ketika, saya bertanya pada seorang Guru. Apakah ada parameter tertentu bagi seseorang supaya memiliki relasi yang berkualitas. Termasuk di dalamnya relasi sosial pernikahan?
Lantas sang Guru menjawab, "There is ART in EARTH. When there is no ART there is only EH"
Ketika seseorang ingin menjadi bagian dari semesta, maka akan ada proses kehidupan yang fleksibel. Fleksibilitas inilah yang berupa kecerdasan emosi, sebuah seni dalam mengatur supay relasi tetap bertahan. Lalu, bagaimana kita memiliki 5 pilar utama dalam kecerdasan emosional:
1. Kesadaran diriÂ
Yaitu bagaimana kita mampu memahami; mengenali emosi diri kita sendiri. Bahwa apa yang saya rasakan dan saya lakukan itu saling berhubungan.
2. Pengaturan diri
Yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana kita bersikap fleksibel, mampu mengerti dan mampu mengelola perubahan dan menghadapi konflik.