Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Tahun Baru

30 Desember 2023   09:09 Diperbarui: 30 Desember 2023   09:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Untuk badai yang mendiami sekujur tubuhku,

Mampukah kau meredam gigil 

para perantara bahasa

: tutur kata terbata sang penata kidung dahana

"Untuk majas agung yang mengisi ruang kosong kepalaku,

Cukup cakapkah kau 

mengeja kumpulan aksara renta 

serupa benang; terbaca berulang

di relung langit-langit purba

"Untuk patahan rintik gerimis yang tak pernah terbantah,

apakah hujanmu menengadah setengah kepada tingkap awan, 

sedang separo tetes airmu tak sanggup lagi jatuh di atas pelukan 

: anak manusia?

"Untuk jantung masa yang masih berdetak, 

bilakah nadi-nadi waktu bertahan mengalunkan eufoni doa-doa

yang didengar amoghah

"Dapatkah engkau, ya, Tuanku. Berjaga-jaga agar kehilangan tak lagi memilikiku?"

####

*Sriwedari, 30/12/2023. Sebuah tanya kepada pesolek sandyakala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun