Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Imlek 2574: Grebeg Sudiro di Tahun Kelinci Air, Tradisi Unik Cita Rasa Autentik

27 Januari 2023   13:47 Diperbarui: 28 Januari 2023   08:44 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebuah perpaduan antara tradisi cucuk lampah dalam budaya Jawa sebagai penolak bala sebelum sebuah perayaan dimulai| Dokumentasi pribadi 

Pada perayaan grebeg Sudiro biasanya gunungan kue keranjang dalam wujud pagoda beserta gunungan kue lain akan diarak mengelilingi area Pasar Gede berlanjut di area sekitar Kampung Balong.

#3 Lampion

Lampion kelinci air di depan klenteng Tien Kok Sie, pasar Gede | Dokumentasi pribadi 
Lampion kelinci air di depan klenteng Tien Kok Sie, pasar Gede | Dokumentasi pribadi 

Ga afdol rasanya bila perayaan Imlek tanpa hadirnya lampion. Tradisi pemasangan lampion yang mempunyai filosofi tersendiri bagi warga Tionghoa ternyata bukan hanya menjadi milik masyarakat Tionghoa semata.

ribuan nyala lampion warnai malam kami saat itu| Dokumentasi pribadi 
ribuan nyala lampion warnai malam kami saat itu| Dokumentasi pribadi 

Indahnya lampion di atas tugu jam pasar Gede| Dokumentasi pribadi 
Indahnya lampion di atas tugu jam pasar Gede| Dokumentasi pribadi 

Kini seranai warna-warni lampion dalam beragam bentuk menari tertiup angin malam yang mengurai setiap lini harmoni kerendahan hati. 

lampion Bok Teko saat perarakan| Dokumentasi pribadi 
lampion Bok Teko saat perarakan| Dokumentasi pribadi 

Adalah lampion Bok Teko. Salah satu lampion yang sore basah saat itu memantik rasa penasaran saya. Ternyata naluri membawa saya pada sebuah prasasti Bok Teko yang ada di sebuah sudut kampung Sudiroprajan. Penduduk sekitar meyakini bahwa tutup dari teko SISKS Pakubuwono X pernah terjatuh di pinggir sungai dekat Sudiroprajan.

Dalam tradisi Jawa Teko dipercaya sebagai simbol dari masyarakat sedang tutupnya merupakan simbol dari pemimpin; dalam hal ini pihak Kraton Surakarta.

Selain lampion-lampion yang diarak, tahun ini ada 5000 lampion menggenapi kemeriahan Imlek di Kota Solo. Selain itu deretan lampion shio berjajar rapi di sepanjang Jalan Jendral Sudirman. Mulai dari simpang empat Gladag hingga dekat tugu Pemandengan di depan Balaikota Surakarta.

Jajaran lampion shio di sepanjang jalan Jensud| Dokumentasi pribadi 
Jajaran lampion shio di sepanjang jalan Jensud| Dokumentasi pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun