Pada perayaan grebeg Sudiro biasanya gunungan kue keranjang dalam wujud pagoda beserta gunungan kue lain akan diarak mengelilingi area Pasar Gede berlanjut di area sekitar Kampung Balong.
#3 Lampion
Ga afdol rasanya bila perayaan Imlek tanpa hadirnya lampion. Tradisi pemasangan lampion yang mempunyai filosofi tersendiri bagi warga Tionghoa ternyata bukan hanya menjadi milik masyarakat Tionghoa semata.
Kini seranai warna-warni lampion dalam beragam bentuk menari tertiup angin malam yang mengurai setiap lini harmoni kerendahan hati.Â
Adalah lampion Bok Teko. Salah satu lampion yang sore basah saat itu memantik rasa penasaran saya. Ternyata naluri membawa saya pada sebuah prasasti Bok Teko yang ada di sebuah sudut kampung Sudiroprajan. Penduduk sekitar meyakini bahwa tutup dari teko SISKS Pakubuwono X pernah terjatuh di pinggir sungai dekat Sudiroprajan.
Dalam tradisi Jawa Teko dipercaya sebagai simbol dari masyarakat sedang tutupnya merupakan simbol dari pemimpin; dalam hal ini pihak Kraton Surakarta.
Selain lampion-lampion yang diarak, tahun ini ada 5000 lampion menggenapi kemeriahan Imlek di Kota Solo. Selain itu deretan lampion shio berjajar rapi di sepanjang Jalan Jendral Sudirman. Mulai dari simpang empat Gladag hingga dekat tugu Pemandengan di depan Balaikota Surakarta.