Berlatih memilah manakah kepentingan privasi dan kepentingan publik. Berlatih memberi jeda pada diri sendiri selama 10-15 detik untuk tidak segera merespon dengan cepat atas sebuah informasi dan berita. Berlatih untuk memelihara self awarness kita. Berlatih berempati.
Lebih jauh, Dr. Paul J. Eslinger berpendapat bahwa empati merujuk pada kemampuan kognisi dan emosi yang mempersatukan orang-orang dalam setiap relasi dimana setiap individu saling berbagi pengalaman dan saling memahami satu dengan yang lain.
Seiring dengan perbaikan sistem pelaksanaan kegiatan persepakbolaan ataupun sistem apa pun yang seringkali bersentuhan dengan kehidupan kita, mari kita belajar supaya tetap sadar.
Kanjuruhan. Mungkin tragedi tersebut meninggalkan luka dalam ingatan. Luka mendalam bagi kita bersama. Sebuah trauma yang membutuhkan proses panjang untuk melepas sebuah ikhlas.Â
10% of conflicts is due to the difference in opinion and 90% is due to delivery and tone of voice (Unknown)
Salam sehat, salam sadar
Penulis
*Sumber: Eslinger, P. J, Neurological and Neuropsychological Based on Empathy, European Neurologi (Februari 1998)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H