Well, akhirnya semua telah tercerahkan kembali. Meski tanpa pencerahan dari pesulap merah, kuning, hijau.Â
Sebentar, permisi menghilang. Ke ****mart sebelah kosan. Beli mie instan. Tenang saja, raqyat kecil seperti saya hanya bisa bayar kontan. Ga sanggup seperti ibu juragan, yang rela bawa pengacara demi sekeping coklat mie instan.
Akhir kata, yaudala salam sadar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!