Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mau Nikah Beda Agama? Baca Dulu yang Satu Ini

23 Maret 2022   05:05 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:56 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila kita menilik data statistik dari Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) pernikahan beda agama di Indonesia tercatat sejak tahun 2005 sebanyak 1.425 pasangan. 

"Susah lho, Mbak. Masalahnya cinta," 

"Trus gimana dong kalau udah kadung kesandung cinta ama yang beda agama?"

Seberapa seringkah kita mendengar kalimat kegundahan yang sama? Pernyataan inilah yang acapkali masih terdengar dari mereka yang berada dalam hubungan pacaran maupun menjelang pernikahan.

Menjalin sebuah hubungan pacaran dan pernikahan tentu saja bukan hal yang sama. Dalam berpacaran, bisa saja dengan gampang salah satu pihak memutuskan hubungan bila ada ketidaksesuaian lagi. 

Akan berbeda dengan mereka yang berada di hadapan kursi pelaminan. Untuk memutuskan mengelola bahtera pernikahan tidaklah segampang melempar rancangan megah atau mewahnya acara sakral pernikahan kepada Event Organizer.

Problematika dalam Pernikahan Beda Agama

Ilustrasi deep talk dulu lah dengan pasangan | via unsplash.com @pricillia du preez
Ilustrasi deep talk dulu lah dengan pasangan | via unsplash.com @pricillia du preez

Dalam hubungan pacaran maupun pernikahan kerap kali didapati permasalahan yang berujung pada perdebatan. Meminjam istilah teman saya yang sudah 17 tahun menikah, "senggol dikit, tidur di luar!"

Perbedaan pendapat sudah barang tentu merupakan hal yang wajar. Pasangan yang sedang berpacaran atau yang sudah menikah adalah dua individu yang memiliki perbedaan latar belakang, perbedaan pola asuh, bahkan mungkin perbedaan prinsip. 

Pada kebanyakan kasus, perceraian terjadi bukan pada permasalahan yang ada, melainkan pada pengelolaan solusi masalah yang dihadapi. 

Maka alangkah bijak apabila kita kembali mempertimbangkan beberapa hal umum sebelum masuk dalam lingkaran pernikahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun