"Mental illness is nothing to be ashamed of, but stigma and bias shame us all" (Bill Clinton)Â
Bipolar. Sebuah kosakata yang mungkin tidak asing bagi generasi kekinian. Ya, kosakata yang termasuk dalam istilah psikologi anak Jaksel tersebut seringkali menjadi "kebanggaan" bagi yang terlabeli. Oh, please don't ask me why.Â
Bipolar acapkali digunakan hanya untuk melabeli seseorang yang sering mengalami mood swing. Bipolar sering digunakan pula untuk menyatakan bahwa seseorang yang kurang mampu meregulasi emosi.Â
Lalu apakah itu bipolar? Apa yang harus dilakukan jika kita ter diagnosa sebagai penyintas bipolar? Atau bagaimana sikap kita sebagai salah satu caregiver penyintas bipolar? Â
Yuk, let's cekidot, Saudara.Â
Apa yang disebut sebagai Gangguan BipolarÂ
Gangguan bipolar merupakan sebuah gangguan kejiwaan dimana seseorang mengalami perubahan mood yang berdurasi panjang. Perubahan mood tersebut berfluktuasi.
Mood swing atau perubahan mood ini terjadi bukan dalam durasi harian. Biasanya perubahan mood akan terjadi dalam durasi yang lebih panjang yaitu dlm hitungan bulan.Â
Ada dua episode perubahan mood yang biasanya terjadi pada diri penyintas gangguan bipolar. Ada depresi dan manik.Â
Berdasarkan definisi dari Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Gangguan Bipolar atau Bipolar Disorder merupakan gangguan yang ditandai oleh episode berulang, sekurangya ada 2 episode.Â