Kawasan Pecinan di daerah Sudiroprajan di tepian Kali Pepe pun banyak menyimpan potensi wisata yang besar. Karena di sinilah kaum Tionghoa pada masa dahulu menggunakan sungai Pepe sebagai jalur transportasi perdagangan mereka.Â
Tentu saja hingga saat ini, kehidupan ekonomi masyarakat Tionghoa di sekitar Kali Pepe masih bergantung pada mata pencaharian perdagangan.Â
Tidak aneh bila penduduk Sudiroprajan yang kini lebih banyak merupakan warga keturunan campuran antara warga pribumi dan warga Tionghoa memunculkan akulturasi budaya yang unik dan menarik.Â
Kampung Kepanjen misalnya. Di kampung ini, setiap pukul enam pagi, Anda akan dibuat mabuk oleh aroma makanan peranakan yang begitu beraneka ragam. Kampung yang terkenal dengan tenongan ini, menyuguhkan begitu banyak pilihan makanan kecil yang pasti enggan membuat Anda beranjak.Â
Mulai dari bakpao, gembukan, kue moho, janggelut, dan yang paling saya sukai dan wajib Anda coba adalah Bakpia Mbalong.Â
Ya, disebut begitu karena bakpia ini memang hanya khusus dibuat oleh warga Tionghoa yang tinggal di daerah Balong. Hanya bakpia rumahan but it tastes so classy. Hehehehe
Begitulah kisah Kali Pepe kami. Sebenarnya, banyak potensi yang mendatangkan berkah bagi warga sekitar ruang perairan. Lebih banyak ruang yang menyimpan berjuta sensasi unik yang dapat kita gali dari kepingan sejarah di masa kini.Â
Sampai jumpa lagi, Kawan
Salam
Penulis