"Untuk bertahan hidup kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk kesehatan kita butuh 8 pelukan per hari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan per hari" (Virginia Satir)Â
Yeorobun!Â
Selamat bertemu saya kembali, Saudara. Mohon maaf agak nelat nih dari jadwal yang seharusnya.
Okay, tepat tanggal 21 Januari selalu ada yang menarik bagi saya. Yaktul! Hari Peluk (Nasional).Â
Mengapa harus dirayakan? Well, mungkin merayakan bukan kata yang tepat, ya. Saya kira, memperingati adalah hal yang lebih pas.Â
Untuk kali ini, saya akan mempersempit pelukan yang dilakukan antara anak dan orangtua. Meskipun sebenarnya, ini juga berlaku pada orang dewasa. Hanya saja, bagi orang dewasa perlu adanya konsen.Â
Namun sebelum saya melanjutkan artikel ini, izinkan saya bertanya. Adakah di antara teman-teman yang membaca artikel ini yang tidak ingin merasakan pelukan?Â
Pasti kita semua menginginkannya, bukan? Pelukan dari orang-orang terdekat kita. Dari kawan kita, sahabat, saudara, anak, atau pasangan kita.Â
Saya ingat, ketika mendatangi seorang kerabat yang baru saja kehilangan bayinya yang meninggal seusai proses kelahiran.Â
Ketika saya datang dan mendengar ceritanya, lantas saya memeluknya. Tak ayal ia menangis begitu haru. Akan tetapi, beberapa menit berikutnya, ia terlihat lebih tenang. Meskipun tak dapat disangkal, kepedihannya tidak seketika hilang.Â