Misal, "Latte itu emang legit, ada manis dan gurih susu ngeblend ama kopinya. But IMO, keknya latte yang ini susunya overwhelmed deh."
#3 FOMO, insecure, gaslighting, ghosting, insecure, positive vibes, negatif vibes, dan vibes-vibes yang lain.Â
FOMO, Fear of missing out. Istilah-istilah tersebut seringkali muncul dalam percakapan yang mereka sebut deep talk, percakapan hingga di atas 2 jam. Tak luput, anxiety, verbal abuse, cringe, dan kalau ingin diteruskan, bakal bikin kitab baru tandingan DSM-5.
FYI, anak Jaksel memang sangat peduli dan senang akan dunia mental health. Meskipun penggunaan istilah mental health terkesan berlebih dan bahkan bias makna.Â
Misal, "Sumpe gue FOMO nih. Ternyata picky tuh artinya orang yang susah milih pacar. And then red flag itu kaga pernah dipilih jadi pacar. Ughh keknya gue jadi insecure nih."
#4 Overthinking, Overreacting, overwhelmed, overrated, dan over-over yang lainya.Â
Entah mengapa anak-anak Jaksel senang sekali menggunakan kata berawalan over. Mungkin bagian ini tidak perlu saya ulas banyak karena pada dasarnya, bahasa Jaksel diartikan per kata.Â
Misalnya, "gile, beib. Kantor gue tuh bener-bener bikin gue overwhelmed. Ga ada jam kerja nine to five. Gue jadi overrated tau ga si. Udah gitu gaji gue underpaid, lagi."
#5 TBL, MBL, KBL, dan semua yang pake akhiran konsonan B dan L.Â
Nah, istimewanya singkatan anak-anak Jaksel yang kekadang membuat sebel adalah yang belakangnya ada kata "lhoh".
TBL : Takut Banget Lhoh