Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Belajar dari Abdel Achrian: Setidaknya Ada 3 Cara Longgarkan Diri dari Kecanduan

12 Januari 2022   05:05 Diperbarui: 10 Mei 2022   17:29 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa menggunakan obat untuk selalu produktif | via unsplash.com @natasha dulhiier

Okay, sekarang mari kita sedikit menyenggol soal adiksi. Kita akan belajar bersama tentang adiksi yang beberapa waktu belakangan ini menjadi bahan ulasan di kalangan para ahli.  

Sebenarnya Apa yang Disebut Perilaku Adiktif? 

tindakan kompulsif terjadi karena ada rewarding effect | via unsplash.com @becca tappert
tindakan kompulsif terjadi karena ada rewarding effect | via unsplash.com @becca tappert

Sebelum kita kupas lebih tuntas soal adiksi, yuk kita lihat dari sisi definisinya. 

Pada perkembangannya, parameter pendefinisian adiksi telah mengalami perubahan. Beberapa istilah dalam psikologi mengalami peninjauan ulang. 

Seperti halnya penggunaan kata addiction telah direposisi menjadi Substance Use Disorder. Mohon maaf saya gunakan bahasa asing ini, Saudara. 

Alasan digantikannya adiksi dengan SUD salah satunya mengarah pada upaya untuk menghilangkan stigma yang melekat pada kata adiksi. 

Beberapa ahli sepakat, ketika kita menggunakan istilah adiksi akan cenderung memberi beban pelemahan mental kepada mereka yang berperilaku adiktif. 

Penggunaan kata adiksi lebih cenderung merendahkan individu dengan perilaku adiksi. Memberikan stigma negatif, seolah kita memposisikan diri kita sebagai manusia dan mereka sebagai pribadi yang (mohon maaf) "hampir" manusia. 

Dalam kitab DSM-5, ada beberapa batasan yang secara umum dapat kita kategorikan sebagai perilaku adiksi. 

Adiksi merupakan perilaku yang bersifat kompulsif. Ada perasaan cemas yang direspon dengan tindakan repetitif, tindakan berulang. Dan bila tindakan tersebut tidak dilakukan maka akan mendatangkan kecemasan. 

Mengapa demikian? Karena usai melakukan tindakan adiktif tersebut maka akan datang rewarding effect. Nah apalagi nih, hehehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun