Gilang Endi, mahasiswa yang sejak tanggal 23 Oktober 2021 lalu mengikuti Diksar Menwa UNS memang mengeluh ada rasa sakit, kram di bagian kakinya. Namun, entah mengapa, pihak panitia penyelenggara Diksar memilih jalan rukiyah.Â
Inikah indikasi pentingnya edukasi kesehatan di kalangan masyarakat kita?Â
Mendiang GE masih mengeluh kesakitan. Kemudian panitia membawa GE ke RSUD Dr. Moewardi pada hari Minggu malam, 24 Oktober 2021 pukul 22.05 WIB. Di perjalanan menuju rumah sakit, GE meninggal dunia.Â
Sementara itu, pihak RSUD Dr. Moewardi mengamini pernyataan tersebut. Bahwa korban tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi meninggal.Â
Berita kematian GE sendiri disampaikan dengan sangat singkat oleh panitia penyelenggara pada keesokan harinya, Senin 25 Oktober 2021. Kejadian ini kemudian menyulut kecurigaan dari keluarga korban ketika mendapati ada beberapa luka lebam di tubuh GE.
Maka, untuk keperluan penyelidikan, dilakukanlah autopsi pada jenazah GE. Dari hasil autopsi tersebut didapati bahwa GE meninggal karena mengalami tindak kekerasan berupa pukulan di bagian kepala.Â
"Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala. Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata M. Iqbal Alqudusy, Kabid Humas Polda Jateng.Â
Mengapa kasus GE menjadi demikian mencuat?Â
Kekuatan media sosial sungguh tiada terbendung. Suara dukungan dari pelbagai pihak bermunculan, meski pihak universitas belum dapat memastikan bagaimana nasib mereka yang mungkin nantinya ditetapkan sebagai terdakwa.Â
Hingga artikel ini saya anggit, kasus yang kini telah ditangani oleh pihak Polresta Surakarta menginjak tahap penyidikan.Â
Dukungan penuh pun mengalir dari mas Gibran Rakabuming sebagai walikota Solo untuk menuntaskan kasus tersebut.Â