Ayolah, usaikan semua bahasa ruwetanisia itu, kawan. Mari bersenang-senang dengan matematika. Bukankah ini hari raya Pi?
Suatu ketika, saat saya mengajar teorema Pythagoras kepada seorang anak kelas lima SD, tetiba ia berkata, "Kalau begitu berarti setiap kali kita menghitung luas maupun keliling lingkaran itu bukanlah hasil yang betul dong, Miss?" biasanya saya akan tersenyum bila mendengar siswa yang bertanya seperti ini.Â
Tentu saja siswa tersebut akan belajar melewati masa bingungnya, dengan mengenal pi dari pi sendiri. Exercise will makes you better, right? Latihan adalah kunci utama pengetahuan.Â
Seperti Gobin Vashdev dalam bukunya Happiness Inside mengatakan, "Bingung adalah awal dari sebuah pencerahan."
Karena pembahasan misteriusnya pi adalah suatu pembahasan yang cukup menarik, maka mari kita merayakan hari pi ini dengan lebih sederhana.
Matematika adalah Dunia Penuh Filosofi. It's All About Life.Â
Sejauh saya mengenal matematika, saya bukan hanya mengenal bilangan dan formula sebagai pengetahuan dan perhitungan rumit mengenai nilai pasti.
Kompleksitas rumus pada integral, limit, trigonometri, calculus, fibonacci, dan beragam teorema dalam matematika adalah sebuah keajaiban semesta.Â
Termasuk betapa misteriusnya nilai π yang hingga kini belum mampu terpecahkan oleh daya nalar manusia.
Ada yang menyebutkan dalam perkembangan kemampuan dunia komputerisasi kekinian telah mampu membaca nilai Ï€ hingga 13 triliun tempat desimal.Â
Seberapa pun besar tempat desimal yang mampu dibaca oleh manusia dalam memperkirakan nilai Ï€, itu hanya akan menunjukkan keterbatasan kita sebagai manusia.Â
Apakah teman-teman pernah bertemu dengan segala sesuatu yang tidak dapat diukur dengan angka?Â