"Lha gimana, Miss? Saya itu dah capek. Kalau saya suruh belajar, selalu saja bikin alesan. Kalau saya marahin, dia malah marah-marah sama saya."
"Saya itu mau sih, Miss curhatan ma dia. Tapi anak saya itu yang ga mau. Sepertinya dia punya dunianya sendiri, Miss."
Dan....masih banyak lagi cerita tentang kesulitan orangtua mengiringi masa parenting mereka saat anak menginjak usia remaja.Â
Back talk (bantahan) seringkali dilakukan oleh anak remaja di sela komunikasi mereka dengan orangtua.
Beberapa waktu yang lalu, mungkin bagi kita yang sering wara wiri di beberapa media sosial terdengar kabar duka dari dunia ministry.Â
Ya, kabar meninggalnya Ps. Raditya Oloan, suami dari mantan artis Joanna Alexandra sempat mengejutkan kami, saya dan keluarga.
"Aku masih ingat waktu aku jadi song leader di acara KKR youth tahun lalu, beliau pernah berkata kalo aku bisa dipakai Tuhan lebih lagi," begitu kenang seorang gadis remaja pada saya ketika mengetahui kabar duka yang sempat menghiasi trending topik di twiter selama dua hari tersebut.
Mungkin bagi yang belum mengenal sosoknya, Ps. Radit, begitu kami biasa memanggil beliau, dengan style catchy-nya selalu membangkitkan gelora anak muda agar tidak menyerah untuk berupaya bangkit meski dalam kondisi sedang terpuruk di lubang hitam.
Di beberapa konten Instagramnya, beliau juga berbagi rasa sayang yang begitu melekat pada keempat anaknya. Pun kerja sama pasangan suami istri tersebut dalam upaya mendukung putri bungsu mereka, Ziona, melewati masa sukarnya sungguh memberikan contoh betapa penting secure attachment bagi pertumbuhan anak-anak.
Bagi seorang anak, mendapatkan secure attachment dari figur pengasuhnya merupakan hal dasar yang sangat penting.
Adalah John Bowlby, seorang ahli psikologi yang terkenal dengan teori Attachment telah melakukan sebuah studinya tentang bagaimana kondisi seorang bayi apabila dipisahkan dari ibunya secara emosional.Â