So, gini nih. Yuk kita lihat dari kata overthinking yang terdiri dari kata over dan thinking, cmiiw :)
Thinking. Apa yang salah? Jangankan kita yang manusia, tikus di got, nyamuk di kamar, bahkan semut merah di dinding kantin sekolah pun punya kemampuan untuk berpikir.Â
Berpikir, merupakan usaha manusia untuk menggunakan rasionya. Artikelku yang kemarin juga ada satu pernyataan bukan?
Sebenarnya manusia itu adalah makhluk emosional yang berusaha menggunakan rasionya.Â
Begitulah. Salah satu tujuan kita menggunakan pikiran adalah agar kita mampu survive, bertahan. Bukankah itu adalah kebutuhan hidup kita? Nah, proses berpikir yang berlebihan secara kompulsif, itulah yang dinamakan overthinking.
Lalu bagaimana terjadinya overthinking?
Ahay! Yuks kita nyemplung lebih dalam. Egh, masih diterusin membacanya, kan? Okay! Let's go, bibeh...
Aktivitas berpikir adalah tindakan antisipasi kita saat kita menghadapi permasalahan. Kita fight, flight, or freeze. Kita bisa jadi mencoba mencari solusi atas masalah yang ada.Â
Sederhananya, kita mencari jawaban atas segala pertanyaan yang hadir dalam batok kepala kita.
Selama kita mempunyai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka itu merupakan tindakan antisipasi. Namun, apabila kita sudah tidak lagi mempunyai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi kita memaksa diri menghadirkannya maka itulah saatnya kita sedang..... overthinking :)
Contohnya, saat kita sedang menghubungi seseorang dan berharap agar segera mendapat jawaban dari orang tersebut. Namun, setelah menungggu hampir setengah hari ia belum memberi kabar, maka yang seringkali mampir dalam kepala kita adalah kata-kata seperti,