Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bystander Effect: Waspadai Ini agar Empati Tak Mati Suri

16 Januari 2021   18:18 Diperbarui: 17 Januari 2021   21:47 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fuiiih, ternyata banyak juga yha penyebabnya. Mmm, kira-kira gimana nih caranya supaya kita tidak ikut larut dalam fenomena ini? Bahaya juga kan, bila rasa empati kita tergerus sikap apatis pada sesama. 

Yuks kita kulik beberapa tips yang mungkin bisa membantu Sobat semua... markicek....

1. Tumbuhkan rasa simpati dan empati semenjak dini. 

Hmm, semenjak dini, yha Bund. Semenjak kecil tuh, Ayah. Mengingat bystander effect ini juga terjadi di kalangan anak-anak, yuk mari kita urai kembali, pernah ga sih kita sisihkan untuk mengisi quality time bersama keluarga dengan membiasakan tangan anak-anak kita menyentuh kaum miskin papa.

Learning by doing akan lebih mengena bila dibandingkan dengan hanya membicarakan tentang empati kepada sesama. Tumbuhkan internal locus of control pada anak-anak semenjak dini. 

2. Tumbuhkan nilai self esteem pada diri kita, sehingga kita terbiasa untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan tanpa harus menunggu munculnya "model" maupun ke mana atribusi pertolongan kita berikan ketika diperhadapkan pada korban yang membutuhkan pertolongan.

3. Apabila menemui sebuah peristiwa yang dirasa melampaui kemampuan menolong kita hubungi pihak terkait, entah itu satpam, polisi terdekat, atau menelfon paramedis terdekat.

Bagaimana kita menyikapi sebuah kejadian yang memantik rasa empati, entah itu dalam lingkup kecil maupun pada dimensi yang lebih luas, tergantung dari diri sendiri. Maka ayo, Sobat, selagi masih ada kesempatan, lakukan sesuatu untuk mereka yang menanti uluran tangan kita. 

Atau, apakah kita akan membiarkan empati kita perlahan mati suri?

#TetapTerhubung

#KeepInTouch

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun