Fuiiih, ternyata banyak juga yha penyebabnya. Mmm, kira-kira gimana nih caranya supaya kita tidak ikut larut dalam fenomena ini? Bahaya juga kan, bila rasa empati kita tergerus sikap apatis pada sesama.Â
Yuks kita kulik beberapa tips yang mungkin bisa membantu Sobat semua... markicek....
1. Tumbuhkan rasa simpati dan empati semenjak dini.Â
Hmm, semenjak dini, yha Bund. Semenjak kecil tuh, Ayah. Mengingat bystander effect ini juga terjadi di kalangan anak-anak, yuk mari kita urai kembali, pernah ga sih kita sisihkan untuk mengisi quality time bersama keluarga dengan membiasakan tangan anak-anak kita menyentuh kaum miskin papa.
Learning by doing akan lebih mengena bila dibandingkan dengan hanya membicarakan tentang empati kepada sesama. Tumbuhkan internal locus of control pada anak-anak semenjak dini.Â
2. Tumbuhkan nilai self esteem pada diri kita, sehingga kita terbiasa untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan tanpa harus menunggu munculnya "model" maupun ke mana atribusi pertolongan kita berikan ketika diperhadapkan pada korban yang membutuhkan pertolongan.
3. Apabila menemui sebuah peristiwa yang dirasa melampaui kemampuan menolong kita hubungi pihak terkait, entah itu satpam, polisi terdekat, atau menelfon paramedis terdekat.
Bagaimana kita menyikapi sebuah kejadian yang memantik rasa empati, entah itu dalam lingkup kecil maupun pada dimensi yang lebih luas, tergantung dari diri sendiri. Maka ayo, Sobat, selagi masih ada kesempatan, lakukan sesuatu untuk mereka yang menanti uluran tangan kita.Â
Atau, apakah kita akan membiarkan empati kita perlahan mati suri?
#TetapTerhubung
#KeepInTouch