Bagi beberapa orang fenomena ini mungkin saja terjadi. Namun, bagi sebagian yang lain, proses ini bukanlah hal yang luar biasa.
Faktor pendewasaan  dan pengenalan diri merupakan satu dari sekian faktor yang membentuk stigma seseorang terhadap fenomena ini.
Fase-Fase dalam Midlife Crisis
Yuk kenali lebih dekat fase atau tahapan yang terjadi dalam midlife crisis. Secara singkat ajha yha, Sobs.
Setiap orang dalam pendewasaan mentalnya akan mengalami sebuah siklus serupa parabola. Kondisi midlife crisis adalah ketika seseorang berada pada titik terendah. Pada nilai minimum (ilmu math) dalam grafik parabola U.
Menilai sebuah peristiwa akan berbeda bila dilihat dari sisi yang berbeda pula. Saya akan mengajak Sobat Bijak semua melalui perspektif positif. Alih-alih menakutkan, midlife crisis justru akan menjadikan kita bertumbuh secara positif.Â
Satu. Timbulnya rasa dissatisfaction, atau rasa tidak puas terhadap segala hal yang ada di sekitar kita. Dalam segala hal. Meskipun kita sudah mencoba untuk melakukan semua dengan sempurna,namun tetap saja ada rasa tidak puas dalam diri kita.
Individu yang mengalami fase ini seringkali dihimpit oleh kebosanan pada segala sesuatu di sekitarnya. Bosan. Jenuh. Beberapa ahli terapi menganggap ini merupakan proses denial.Â
Perasaan bosan ini bukan hanya jenuh untuk hal-hal yang spesifik saja. Misal kita jenuh pada pekerjaan kita. Atau suatu ketika, kita bosan pada komunitas kita. Mungkin kita jenuh pada salah satu relasi kita. Bukan...bukan kejenuhan secara parsial.
Kejenuhan pada midlife crisis adalah kejenuhan pada segala hal. Semua, dalam waktu yang sama. Bahkan hobi yang biasanya menyenangkan pun berubah menjadi sangat membosankan. Bosan pada semua aktivitas yang dibangun selama berpuluh tahun.
Yang berbahaya, rasa bosan ini pun menjalar pada hubungan pernikahan. Bosan pada hubungan yang dibangun bertahun-tahun. Awal dari perselingkuhan? Hmmm, bisa jadi. Untuk yang satu ini kita bahas di lain artikel yha, Sobs.