So, kebahagiaan bukanlah rasa gembira atau senang yang datang dari satu komponen saja, bukan? Okay, kita semua tahu itu, Sobat. Pertanyaannya, kebahagiaan itu tanggung jawab siapa?Â
Yuk, coba selidiki. Apakah selama ini kita bertanggung jawab atas setiap emosi kita sendiri, atau kita lebih sering melemparkan tanggung jawab kebahagiaan ini pada orang lain?Â
Apakah kita lebih sering menginginkan supaya pasangan kitalah yang membahagiakan kita; kita ingin merekalah yang harus membuat kita senang dan nyaman, ataukah kita memilih untuk bertanggungjawab pada kebahagiaan kita sendiri?Â
Bertanggungjawab. Ini mengapa saya mengutip ucapan Viktor Frankl sebagai lead artikel ini. Bahwa setiap manusia akan ditanyai oleh hidup. Ia harus memilih dan bertanggungjawab pada pilihannya itu, meskipun kita tidak dapat mengetahui dengan pasti konsekuensi dari pilihan kita tersebut.
Begitu pula dengan kebahagiaan. Bila kebahagiaan adalah pilihan kita, maka sudah seharusnya kebahagiaan itu menjadi tanggung jawab kita sendiri, bukan? Lalu apa yang selama ini telah kita lakukan?Â
Alam menyediakan segala komponen untuk berbahagia. Dalam diri kita. Apabila kebahagiaan yang kita pilih, maka kebahagiaan tersebut pula yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita masing-masing.
Bila kita telah mampu bertanggungjawab pada kebahagiaan kita sendiri, maka bukan hal yang sulit bila kita membagikannya untuk orang lain, bukan?
Selamat berproses, selamat memilih, selamat berbahagia...
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H