Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagiamu adalah Bahagiaku? Engga Juga Tuh

14 Oktober 2020   21:19 Diperbarui: 15 Oktober 2020   00:01 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

So, kebahagiaan bukanlah rasa gembira atau senang yang datang dari satu komponen saja, bukan? Okay, kita semua tahu itu, Sobat. Pertanyaannya, kebahagiaan itu tanggung jawab siapa? 

Yuk, coba selidiki. Apakah selama ini kita bertanggung jawab atas setiap emosi kita sendiri, atau kita lebih sering melemparkan tanggung jawab kebahagiaan ini pada orang lain? 

Apakah kita lebih sering menginginkan supaya pasangan kitalah yang membahagiakan kita; kita ingin merekalah yang harus membuat kita senang dan nyaman, ataukah kita memilih untuk bertanggungjawab pada kebahagiaan kita sendiri? 

Bertanggungjawab. Ini mengapa saya mengutip ucapan Viktor Frankl sebagai lead artikel ini. Bahwa setiap manusia akan ditanyai oleh hidup. Ia harus memilih dan bertanggungjawab pada pilihannya itu, meskipun kita tidak dapat mengetahui dengan pasti konsekuensi dari pilihan kita tersebut.

Begitu pula dengan kebahagiaan. Bila kebahagiaan adalah pilihan kita, maka sudah seharusnya kebahagiaan itu menjadi tanggung jawab kita sendiri, bukan? Lalu apa yang selama ini telah kita lakukan? 

Alam menyediakan segala komponen untuk berbahagia. Dalam diri kita. Apabila kebahagiaan yang kita pilih, maka kebahagiaan tersebut pula yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita masing-masing.

Bila kita telah mampu bertanggungjawab pada kebahagiaan kita sendiri, maka bukan hal yang sulit bila kita membagikannya untuk orang lain, bukan?

Selamat berproses, selamat memilih, selamat berbahagia...

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun