"jangan merasa bersalah, semua bukan salahmu"
"aku menyayangimu"
Memberikan sensasi merasa dipahami pada inner child juga bisa kita lakukan dengan menulis. Nah,....untuk yang satu ini, mungkin sebagian dari manteman penulis pasti sangat menyukainya. Selain mudah, murah, menulis pun merupakan terapi jiwa.Â
Kita dapat menuliskan bagaimana kita menyayangi inner child; meminta maaf atas luka yang pernah ada; memeluknya; menyayanginya; menerimanya dengan ikhlas ...
Seperti surat yang pernah saya tulis untuk diri ini...
Ketiga, bila perlu temui psikolog untuk membantu kita merawat luka pada inner child kita. Merawat inner child yang terluka membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Atau sekali langsung selesai. A...a...no...no. Segalanya membutuhkan proses, Kawan...
Bagaimana? Apakah ada diantara kita yang sering merasa kesepian, tetapi segera menjauh atau menolak mereka yang mendekati kita? Mungkin kita merasa lebih baik sendiri daripada suatu saat nanti kehilangan mereka?Â
Atau kita seringkali susah untuk mempercayai orang lain? Kita selalu takut berbuat salah, sehingga selalu berusaha tampil menjadi yang terbaik sesuai keinginan orang lain?
Mari teman, mungkin ini waktunya bagi kita bertemu dan merawat inner child kita. Mari kita sapa inner child kita hari ini.
Dan, bila saja saat nanti kita bertemu dengan inner child kita yang terluka, apa yang akan kita katakan untuknya?
Selamat berproses...selamat berjumpa inner child kita...