Bagi yang merasa...andai saja kau membaca artikel ini, hihihi, am sorry, Kawan, may be in another time.
Balik lagi, yha gengz ...
So, apakah inner child yang bermasalah ini dapat kita atasi? Abseloutly...Yuks, kita simak, bagaimana memenuhi kebutuhan inner child kita.
Pertama, sadari keberadaan inner child dalam diri kita. Seiring dengan bertambahnya usia dan rutinitas keseharian menjadikan kita melupakan peristiwa yang membuat kita masa kecil tidak nyaman. Padahal, peristiwa tersebut masih ada dan tersimpan dalam alam bawah sadar kita.
Pengalaman tanpa sadar berpengaruh pada kebiasaan kita. Menyadari keberadaannya yang seharusnya mendapatkan perawatan, rasa sayang dan welas asih kita. Menghantarkan pada sapaan kita pada anak batin ini.
Kedua, mendengarkan dan mencoba berkomunikasi dengan inner child kita. Ini dapat kita lakukan dengan meditasi. Sadari alur nafas, inhale beri jeda, exhale. Tarik nafas, beri jeda, lalu hembuskan.Â
Melatih diri untuk berjumpa dengan diri sendiri, bahkan inner child melalui meditasi akan memberikan sensasi relieve.Â
Saat saya pertama belajar meditasi, dan bertemu dengan diri sendiri, ada satu saat ketika saya belajar untuk berwelas asih pula pada inner child saya.
Kadang saya berkata-kata seperti apa yang ada dalam mantranya mas Kuntz a.k.a Kunto Aji dalam lagunya "Rehat", hehehe.
"hai, aku menyayangimu,"
"tenang, aku ada di sini untukmu,"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!