Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berikut Ini 3 Cara Merawat Inner Child agar Jiwa Kita Bertumbuh

30 September 2020   21:50 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:27 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meditasi sebagai salah satu cara merawat inner child yang terluka | via pixabay.com

Bagi yang merasa...andai saja kau membaca artikel ini, hihihi, am sorry, Kawan, may be in another time.

Balik lagi, yha gengz ...

So, apakah inner child yang bermasalah ini dapat kita atasi? Abseloutly...Yuks, kita simak, bagaimana memenuhi kebutuhan inner child kita.

Pertama, sadari keberadaan inner child dalam diri kita. Seiring dengan bertambahnya usia dan rutinitas keseharian menjadikan kita melupakan peristiwa yang membuat kita masa kecil tidak nyaman. Padahal, peristiwa tersebut masih ada dan tersimpan dalam alam bawah sadar kita.

Pengalaman tanpa sadar berpengaruh pada kebiasaan kita. Menyadari keberadaannya yang seharusnya mendapatkan perawatan, rasa sayang dan welas asih kita. Menghantarkan pada sapaan kita pada anak batin ini.

Kedua, mendengarkan dan mencoba berkomunikasi dengan inner child kita. Ini dapat kita lakukan dengan meditasi. Sadari alur nafas, inhale beri jeda, exhale. Tarik nafas, beri jeda, lalu hembuskan. 

Melatih diri untuk berjumpa dengan diri sendiri, bahkan inner child melalui meditasi akan memberikan sensasi relieve. 

Saat saya pertama belajar meditasi, dan bertemu dengan diri sendiri, ada satu saat ketika saya belajar untuk berwelas asih pula pada inner child saya.

Kadang saya berkata-kata seperti apa yang ada dalam mantranya mas Kuntz a.k.a Kunto Aji dalam lagunya "Rehat", hehehe.

"hai, aku menyayangimu,"

"tenang, aku ada di sini untukmu,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun