Daebak!!!  Kereeeenz!!!
Apabila disandingkan dengan masa sekarang, bukankah kita pun berada pada posisi yang sama dengan kondisi perlawanan bangsa Indonesia 75 tahun yang lalu?
Musuh yang kita hadapi saat ini mungkin berbeda. Bila dahulu kita menghadapi dentuman bom atau rentetan peluru penjajah, maka saat ini kita menghadapi kondisi ekonomi bangsa sedang "hang" seperti yang dinyatakan Bapak RI 1.
Pernyataan bahwa kita harus bersatu untuk Indonesia membajak adalah seruan bagi kita untuk terus maju, jangan lemah, ataupun lengah. Krisis boleh saja terjadi seakan memborbardir kita setiap saat. Seluruh dunia saat ini berada dalam kondisi yang tidak jauh berbeda.
Bukankah kita semua sama-sama mengalami krisis? Siapa pun kita, tanpa pandang bulu semua mempunyai kemungkinan terjangkit virus, hampir semua perusahaan mulai merampingkan biaya produksi, kita sama-sama mengalami krisis ekonomi.Â
Tetapi kita pun punya kebebasan untuk memilih apa yang dapat kita lakukan untuk negri ini; untuk bangsa ini. Mungkin tidak besar, mungkin hanya sesederhana untuk mau bangkit memperjuangkan mimpi yang ada dalam genggaman tangan kita. Kebebasan yang tidak dapat direnggut atau pun ditindas oleh kekuasaan apapun!!
Tulisan ini saya rangkai bukan karena saya ingin berpihak pada satu kepentingan atau menolak pihak yang lain.Â
Namun berkaca dari sejarah perjuangan masyarakat di masa lalu yang mengesampingkan seluruh konflik internal yang pada saat itu mengguncang masyarakat Solo secara keseluruhan, mari kita belajar kembali mempunyai semangat agar sebuah mimpi yang telah ada dalam genggaman kita tidak terlepas begitu saja.
Jayalah negriku, jayalah Indonesiaku!!
#guecintaindonesia
#gunakanmaskerjangangunakanbaper