Satu saran saya, bila ada yang ingin menambahkan di kolom komentar, monggo saja, agar kita saling berbagi.Â
Ada beberapa gejala gangguan kesehatan fisik yang menyertai gangguan kesehatan mental. Mungkin berupa jantung yang berdebar dengan frekuensi yang cukup tinggi. Tekanan darah terlalu tinggi, namun dokter spesialis penyakit dalam tidak menemukan kelainan pada kerja organ tubuh yang bersangkutan, maka biasanya kita akan dirujuk untuk menemui psikiater atau psikolog.
Lain halnya bila yang terjadi adalah seseorang yang sedang berada pada kondisi mental yang jelas terganggu. Artinya ia sudah membutuhkan pertolongan. Misalnya seperti yang dialami oleh Rebo, yang menangis, histeris, tanpa sebab dengan intensitas yang tak terkendali.
Saya sadar bahwa swing mood sangat mengganggu rutinitas saya. Fokus saya semakin berkurang, terkadang rasa malas begitu membelenggu, sehingga beberapa pekerjaan menjadi berantakan.
Tidak ingin lagi hidup dalam ketidaknyamanan maka saya memeriksakan diri ke dokter spesialis. Setelah beberapa kali test, saya kedapatan menyandang hipotiroid.Â
Kasus saya mungkin sedikit berbeda dengan kasus Rebo di artikel "Depresi Remaja, Kegelisahan Kita Bersama". Saya memilih mindfulness untuk menyeimbangkan emosi saya.Â
Sedangkan Rebo, ia harus segera bertemu dengan psikiater guna mendapatkan perawatan.Â
So, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu saudara, teman, tetangga, anak, pasangan hidup, tanpa harus membesarkan hal yang kecil, dan mengecilkan hal yang besar.
Selamat berbagi, selamat berjumpa dengan kebahagiaan...
Satu pesan kecil untukmu yang di sana, yang sedang berjuang dengan dirimu sendiri, ada kami di sini. Mari, kita lewati badai ini bersama-sama..
Salam sehat jiwa.
#MoveforMentalHealth
#MentalHeatlhDay