Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hari Kesehatan Jiwa 2020: Kesehatan Mental bagi Semua

10 Oktober 2020   07:28 Diperbarui: 10 Oktober 2020   18:19 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari peduli, tabur empati | via pixabay.com

Beberapa hari terakhir ini saya pun berjumpa dengan beberapa orang yang mencoba untuk mengeluarkan uneg-unegnya, meski hanya dalam obrolan kecil kami.

Seperti halnya seorang driver ojol yang mengantar saya pulang dari belanja. Di sepanjang jalan, ia bercerita tentang salah seorang tetangganya, mari sebut namanya, Minten (maaf bila ada kesamaan nama). 

Layaknya beribu-ribu buruh yang "terpaksa" harus belajar ikhlas, melepas pekerjaan mereka karena perampingan tenaga kerja. Minten yang dahulu menikmati hidup yang cukup melimpah, kini harus berhadapan dengan realita hidup tanpa pemasukan. 

Singkat kata, ia mengalami gangguan jiwa Schizophrenia. Untunglah kerabatnya mengerti apa yang harus dilakukan. Membawa Minten kepada psikiater yang terpercaya. Hingga saat saya mendengar cerita tersebut, Minten masih dalam perawatan. 

Berikut ini beberapa alasan mengapa seseorang tidak segera pergi ke psikiater atau psikolog, antara lain :

1. Lebih mudah melakukan self diagnose. Manusia cenderung lebih menyukai pelabelan. Termasuk memberi label diri sendiri. Akses informasi kesehatan baik fisik maupun mental yang begitu mudah ternyata bagi sebagian orang digunakan untuk melabeli diri sendiri.

"Oh, aku tuh depresi,"

"aku bukan bipolar, yha cuma emosian dikit aja,"

"atau kamu ini lagi kena impostor syndrome" 

Coba kita bayangkan, bila seseorang abai pada sakit kepala yang telah menahun dirasakannya. Tanpa ia sadari bahwa sebenarnya ia sedang menderita kanker otak. Lalu apa yang terjadi? 

Ya seperti itulah. Mengakses informasi kesehatan mental itu seperlunya saja. Bila memang ada kesamaan gejala mental pada diri kita, maka tolong segera hubungi ahli kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun