"Di sinilah tempatmu, apa lagi yang kau cari?" isak tangisku turun seperti bayi yang baru terlahir.
Kau benar, aku rapuh. Aku hanya bersembunyi di balik ketegaranku. Seakan aku terlahir sebagai batu karang. Sedang aku hanyalah buih.
Aku mencibir ketakutan!! Tetapi aku sendiri pulalah yang menyembunyikan keberanian.Â
Akulah buih yang rapuh di tengah samudera. Aku tercipta dari air yang menghantam kerasnya batu karang. Namun, aku bukan karang.Â
Engkaulah nelayan yang menyelamatkan buih. Mengambilku sepenuh hati. Meletakkanku di sebuah tempat kaca yang indah.Â
Teruntuk yang terkasih, yang mengasihiku dalam kisahnya yang tak bisa basi, terimalah kasihku.
Akulah buih dan engkaulah sang nelayan...
Saat waktu menyebut dirinya 02:49, waktu janari
*Solo....hanya Solo saja.