Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mari Belajar Filosofi Matematika Bersama Anak-anak

30 Mei 2020   07:07 Diperbarui: 30 Mei 2020   07:43 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: instagram.com| @cantik24.7

Dalam proses belajar seorang anak, sangat diperlukan resiliensi. Resiliensi inilah yang akan membuat seseorang mampu kembali bangkit setelah jatuh dalam kegagalan. 

Maka dari itu adalah hal yang cukup bijak jika kita membiarkan anak-anak tumbuh sebagai manusia dengan resilien besar. 

Kebiasaan yang perlu kita ubah adalah sikap  kita sebagai orang dewasa yang seringkali melakukan judging pada saat siswa berproses. 

Sebagai contoh, seorang anak berhasil mengerjakan 3+5=9, sementara masih ada 9 soal lagi yang harus ia jawab. Pada saat kita melihat anak menjawab soal dengan jawabannya yang salah, apa reaksi kita? Buru-buru menegur si anak untuk membetulkan jawaban yang salah, bukan? 

Sepertinya itu adalah hal yang benar. Namun bila terus menerus kita lakukan, maka akan menumbuhkan rasa ketergantungan, sehingga memicu rasa tidak percaya diri anak untuk mencoba hal- hal baru. 

Alangkah baiknya bila kita memberi waktu bagi anak untuk menyelesaikan terlebih dahulu 10 soal di hadapannya, setelah itu kita memeriksa untuk menentukan apakah jawaban tersebut benar atau salah. 

Bila ada jawaban yang salah, mintalah anak untuk mencari sendiri pada tahap mana ia melakukan kesalahan. Dalam upaya pembetulan jawaban tersebut, biarkan ia membetulkan sendiri, hingga ia benar-benar tak mampu menyelesaikannya sendiri.

Pun sebaiknya tugas kita hanya mengarahkan anak untuk menemukan jawaban, bukan memberikan jawaban.

2. Biarkan anak menemukan konsepnya sendiri

Seperti telah saya sebutkan di atas. Manusia suka sekali membentuk pola. Dengan dasar inilah maka salah satu kunci dari keindahan belajar matematika adalah kemampuan untuk membuat konsep.

Layaknya memahami sebuah bacaan, kita harus mampu menemukan pokok gagasan dalam sebuah paragraf, maka seseorang harus berlatih untuk mampu menemukan konsep dalam matematika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun