Devara tersenyum, paling tidak ia benar dalam hal ini. Sekaligus ia harus mengakui sebagai seorang reserse yang menyerah kalah lagi pada ksatria penyandang pena dan tinta.
[*Solo,.....saat harus belajar melihat segala sesuatu yang dianggap biasa agar tetap menjadi luar biasa.]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!