Devara tersenyum, paling tidak ia benar dalam hal ini. Sekaligus ia harus mengakui sebagai seorang reserse yang menyerah kalah lagi pada ksatria penyandang pena dan tinta.
[*Solo,.....saat harus belajar melihat segala sesuatu yang dianggap biasa agar tetap menjadi luar biasa.]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!