Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Relasi Tanpa Komunikasi adalah Basi

29 Februari 2020   15:15 Diperbarui: 4 Maret 2020   01:34 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

"Salah seorang dari kami selalu mengalah. Tak perlu memperdebatkan hal yang sederhana terlalu panjang. Itu tak penting," ujarnya sambil menikmati makan siangnya.

"Kalau saling marah? Kalian ga saling marah donk, iya kan?" saya masih penasaran dengan pengelolaan komunikasi mereka.

"Semua orang kan pernah beda pendapat, marahan, kami juga pernah. Selesaikan dulu marahnya, berdamai, trus baru tidur," jawabnya singkat.

Hmmm, benar juga. Bukankah marah itu kegilaan sejenak? Marah tak hanya selesai dengan tidur.

Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim psikolog dari Iowa University, Amerika Serikat, yang mana tertuang dalam Journal of Research and Personality menyatakan bahwa banyak orang yang belum menyadari jika rasa stress akibat rasa marah dapat mengakibatkan meningkatnya aktivitas organ kardiovaskular (jantung). 

Sehingga sangat disarankan untuk tidak memendam marah, apalagi terakumulasi menjadi amarah lalu dibawa tidur. Karena ini dapat merusak mental seseorang.

Well, teman-teman, saya hanya berharap, tulisan ini mampu membuat kita bersama-sama bersedia mengosongkan gelas kita untuk belajar diisi dengan melatih diri untuk memahami betapa pentingnya komunikasi dalam sebuah relasi.

Tulisan ini akan saya tutup dengan sebuah ilustrasi sebagai kontemplasi kita masing-masing.

Apabila Anda bekerja di sebuah perusahaan, entah itu milik anda sendiri atau milik orang lain, dan Anda tahu bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut apa yang akan Anda lakukan?

Bukankah Anda akan berusaha keras untuk mempertahankannya? Bertahan. Dan berusaha sedapat-dapatnya agar perusahaan tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya, bukan begitu?

Lalu bagaimana dengan rumah tangga Anda? Apabila Anda berusaha dengan sebegitu rupa untuk mempertahankannya, lalu bagaimana dengan rumah tangga Anda? So, the answer is right in your own hand...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun