Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Relasi Tanpa Komunikasi adalah Basi

29 Februari 2020   15:15 Diperbarui: 4 Maret 2020   01:34 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika sang bapak ditimpa isu perselingkuhan. Sedang setiap hari Bapak ini chatting dengan saya, sang ibu selalu mengajak saya keluar cari udara segar. Ketika mendengar keluhan mereka berdua, saya merasa sebenarnya ada rasa sakit yang sama, yang mereka rasakan saat pertikaian itu terjadi.

Saya berhenti chatting dengan sang bapak dan dengan halus menolak permintaan sang ibu untuk pergi keluar dengan alasan cari udara segar. Kemudian saya sarankan mereka berdua untuk duduk bersama dan mulai berbicara. Mulai mendengarkan apa mau satu dengan yang lain

Pada akhirnya, sebuah pelukan mengakhiri pertikaian tersebut. Tentu saja kami semua senang dengan hal ini.

Saling mendengarkan, dan saling berusaha untuk memahami satu dengan yang lain, serta berusaha untuk menundukkan ego masing-masing. Berusaha untuk kembali membangun cinta di atas sebuah pondasi kepercayaan.

Terlalu ideal? Ya, mungkin. Tapi di antara yang gagal membangun hubungan, di luar sana pun ada pula yang berhasil. Bila kita akan mengambil contoh, bukankah kita akan mengambil yang baik?

Seorang Aristoteles pernah mengatakan "Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang....maka keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan hasil dari kebiasaan."

Apakah Anda merasa kesulitan untuk mengkomunikasikan segalanya? Itu masalah yang lazim dimiliki oleh beberapa orang. Namun mengingat komunikasi merupakan hal yang penting, maka mari kita bersama-sama belajar.

Membiasakan komunikasi antar pasangan bisa kita lakukan dengan hanya mengucapkan hal-hal sederhana, seperti sebuah ucapan terimakasih pada pasangan kita.

Terima kasih telah menemani belanja, terimakasih telah bekerja keras, terima kasih untuk makan malam, terima kasih telah bersabar untuk bawelnya saya, terima kasih untuk waktu luangnya, terima kasih untuk oleh-olehnya, terima kasih telah merawat anak-anak dengan baik, terima kasih untuk lunchbox yang telah tersaji, terima kasih untuk pelukan hangat yang menyenangkan, wuiiih, masih banyak yang lain.

Atau sekadar mengucapkan selamat pagi, atau selamat malam pada pasangan kita.

Tak mampu mengucapkannya? Jangan takut. Memberikan ciuman di kening istri saat akan berangkat bekerja, atau mengucapkan doa selepas bersalaman dengan suami saat berangkat bekerja adalah contoh komunikasi non verbal yang bisa kita lakukan bagi pasangan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun