Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyisir Cerita Srikandi Penelusur Rupiah di Jalanan

2 Februari 2020   13:59 Diperbarui: 2 Februari 2020   21:42 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Instagram/komikonlen)

Lalu mengapa daya pikat "sensualitas" wanitalah yang seakan justru mendapat sorotan, dan bukan "kapabilitas" wanita sebagai seorang driver? Hal inilah pula yang telah menyumbangkan alasan mengapa driver wanita dianggap "lemah". 

Well, konsumen memang adalah raja. Hanya saja, jika kita bisa menjadi raja yang bijaksana, mengapa tidak?

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak kita semua menyadari, Dan berhenti memberi label "tidak mampu" bagi para driver ojol wanita. Berikan mereka kesempatan yang sama untuk melayani konsumen tanpa harus memandang sebelah mata akan kemampuan mereka. 

Pula, agar para srikandi jalanan ini mampu menjalankan tugas mereka sebagai penolong dalam keluarga.

*Solo....
Saya persembahkan tulisan ini bagi semua driver ojol wanita di seluruh Indonesia, you are nothing but a great woman ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun