Seorang ibu memenuhi janjinya sore itu untuk bertemu dengan saya. Di tengah perbincangan kami, beliau sempat menyebutkan tentang permasalahan anaknya yang kini berusia sekitar 13 tahun.
Menginjak usia 6 tahun, si anak sangat susah untuk berbicara. Bukan gagap, bukan pula gagu. Hanya saja si anak ini sangat kesulitan untuk mengungkapkan semua yang ada dalam kepalanya, sehingga hal ini tak jarang menimbulkan kesalahpahaman antara si anak dengan orang yang diajak berkomunikasi.
Dibawa ke beberapa ahli terapi hanya membantu si anak yang juga merupakan siswa aktif saya, tak kunjung menampakkan perubahan yang signifikan.Â
Mungkin memang daya komunikasi anak tersebut tidaklah terlalu buruk, namun ia tak mampu mengekspresikan ide dan gagasannya yang menurut saya pribadi sebenarnya merupakan ide-ide brilian.
Apakah ada di antara Anda sekalian pernah menemui kasus serupa? Mungkin banyak di antara kita yang tengah menghadapi situasi yang sama. Anak merasa tertutup, dan seringkali stres karena kejengkelan yang memuncak jika tak mampu mengkomunikasikan idenya dengan lancar.
Kegigihan dan peran serta orangtua sangatlah diperlukan dalam hal ini. Jangan sampai ketidakmampuan anak untuk berkomunikasi menjadi penghalang bagi anak-anak untuk menumpahakan ide brilian yang mungkin telah tersimpan jauh di kedalaman pemikiran anak-anak kita
Mari, saya di sini pun belajar untuk menangani dilema dan problem yang sama. Saya akan membagikan beberapa tips yang mungkin dapat membantu proses anak untuk dapat berkomunikasi dengan lebih nyaman.
1. Komunitas
Memilih komunitas yang tepat bagi anak usia remaja akan membangun karakter anak dan menghasilkan nilai diri yang unggulan.
Bagaimana seorang anak mampu bergaul ditentukan seberapa jauh anak tersebut mau membuka diri bagi hadirnya teman dalam kehidupan mereka.Â
Teman yang memiliki hobi ataupun kegemaran yang sama akan membuat si anak yang pada umumnya adalah introvert, akan lebih merasa diterima dalam lingkungannya.
Sedangkan teman yang pro aktif dalam sebuah komunitas akan membantu si anak untuk mau tak mau, suka atau tak suka, "harus" terlibat dalam komunikasi publik dalam komunitas tersebut. Mau tak mau ia harus berkomunikasi dengan teman-temannya, karena ia berada di komunitas, di sekeliling orang-orang yang mempunyai kegemaran yang sama.