Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ia Raja Pesisir, Aku Raja Pedalaman [Part 7: The Voyage]

18 Oktober 2019   20:43 Diperbarui: 18 Oktober 2019   21:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pixabay.com

Tak ada lagi harum roti panggang  Madam Eulalie yang kusuka, tak ada lagi orang-orang di pinggir jalan menikmati hangatnya matahari pagi dengan secangkir kopi atau teh di depan kedai Tuan Gun.

Tak ada senyum Tuan Harry yang selalu menyapaku ramah di balik barbershop miliknya di sudut jalan. Tak ada lagi lelucon Mike penjual gelato yang banyak dikerumuni anak-anak kecil di siang hari. Tak ada. Semua hilang. Pemandangan itu semua berlalu.

Thea menemukan sebuah mobil di pinggir jalan. Kaca pintu depannya dipecahnya. Tak lama kemudian ia membuka pintu sebelahnya.

"Thea ini mobil siapa?"

"Entahlah. Ayo cepat. Kita harus menemukan Arye, si pencuri liontin kita."

"Tapi kita harus kemana, Thea?"

"Ke suatu tempat, Tuanku. Pelabuhan," mobil kami melaju cukup kencang, menyibak jalanan yang  masih lengang. 

"Buat apa ke pelabuhan, Thea?"

"Tuan, ingat Thea ini adalah prajurit. Kami punya alat pelacak. Tuan lihat ini?" sekali lagi Thea menunjukkan benda kecil dari ikat pinggangnya. "Ini yang menunjukkan si pencuri itu, Tuanku. Dan ... ternyata ia berasal dari dimensi yang sama dengan kita, Tuanku." 

Dimensi yang sama? Berarti, Boone, juga.... Oh, Boone. Ternyata aku bisa bertemu dengannya lagi. 

"Puteri, mengapa tersenyum?"sahut Thea. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun