Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Filosofi Pensil dan Mentalitas Anak

4 September 2019   07:21 Diperbarui: 5 September 2019   02:23 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka anak-anak harus mengakui bahwa mereka salah, dan membetulkan kesalahan mereka sampai mereka mendapatkan jawaban yang benar.

Kecenderungan orang tua saat mendampingi anak belajar adalah langsung memberikan jawaban dari kesulitan mereka. Hati-hati, ini akan sedikit demi sedikit memupuk rasa ketergantungan si anak kepada orang tua. Sehingga mentalitas seperti ini akan melekat dan memberi alasan kuat mengapa mereka "harus mencari solusi" pada orang tua, bahkan orang lain.

Biarkan saja mereka gagal. Dan ijinkan, beri waktu untuk memperbaiki kesalahan mereka. Ini akan melatih rasa percaya diri anak-anak.

Terkadang saya membiarkan anak-anak membuat konsep mereka sendiri atas suatu kasus atau soal yang mereka kerjakan. Tak jarang dari mereka yang lebih bersemangat ketika konsep yang mereka temukan ternyata berlaku juga bagi soal-soal yang lain.

Senangkah saya? Disitulah letak kebahagiaan saya saat mengajar. Dan seringkali, saya memberikan pujian bagi mereka yang telah berusaha menemukan jawaban yang benar. 

Karena pujian pada saat yang tepat dan untuk alasan yang tepat dapat membentuk jiwa seseorang untuk lebih bertumbuh dan bersemangat. Biarkan anak-anak juga tahu untuk alasan apa kita memuji mereka.

Saya tidak akan memaksakan suatu cara untuk mendapatkan jawaban yang benar, karena ada beberapa anak yang cukup kreatif sehingga self learning mereka pun tinggi.

Kesalahan dan kegagalan dalam menemukan jawaban, bisa dihapus dengan penghapus. Untuk menghapus jawaban yang salah pun mereka membutuhkan usaha. 

Usaha dan proses untuk mendapatkan jawaban yang benar inilah yang akan membentuk karakter mereka untuk lebih tekun, percaya diri, tangguh, tidak bergantung pada orang lain, dapat memilih prinsipnya sendiri, mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya demi sebuah kebenaran bagi masa depan mereka.

*Selamat belajar menggunakan pensil dan penghapus...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun