Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cukup Mei 1998 Saja

13 Mei 2019   15:13 Diperbarui: 13 Mei 2019   15:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara-suara itu ada di kepala. Ingat saat Bunda berlari ke sini ke sana, mencari keluarga yang belum tiba 

Cukup Mei 1998 saja, ingat saat kepulan asap mall terbakar membuat gelap awan membentang di langit Solo

Cukup Mei 1998 saja, saat mahasiswa berusaha turun ke jalan meneriakkan lengsernya sebuah rezim penguasa

Cukup Mei 1998 saja, saat rona merah api dan ganasnya provokator bengis menghiasi kota yang santun akan budaya

Cukup Mei 1998 saja, tercium bau menyengat sisa mayat yang tak berani lompat dari bangunan tingkat milik warga berlabel non pribumi yang ikut sebagai korban Sang Laknat

Cukup Mei 1998 saja, 

Ijinkan kami menghapus air mata kami dan saudara kami. Ijinkan sekarang kami berdiri, kembali berseri

Sebab kami selalu pahami, Solo tak pernah sendiri. Karena kami tahu, kau pun ada bagi kami, bersama memberi prestasi bagi negri nan indah tak terperi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun