Knowing the parties involved
Being aware of alternatives
Demonstrating knowledge of ethical practices
Understand how the decision will be implemented and who will be affected
Understanding the impact the decision will have on the parties affected
Understand and comprehend the impact of the decision of the parties involved
Berdasarkan delapan poin di atas dapat disimpulkan bahwa membuat kode etik membutuhkan pertimbangan dari komponen masyarakat secara umum. Pada poin pertama sudah tertulis mengenai dimensi komprehensifitas, apresiasi, dan evaluasi dapat diambil melalui obek masyarakat sebagai pengguna. Bahkan selanjutnya pada poin tiga dijelaskan bahwa keterlibatan kelompok masyarakat (parties) juga harus diketahui. Kemudian pada poin enam, tujuh, dan delapan pertimbangan lain berupa pemahaman mengenai akibat yang mungkin dihasilkan dalam pembuatan kode etik tersebut.
Buku Ethical and Social Issues in the Information Age oleh Kizza secara umum memang membahas mengenai komputerisasi dan teknologi informasi yang digunakan khususnya pada era infromasi. Akan tetapi terdapat beberapa pembahsan yang menunjukkan bahwa pembuatan kode etik penyebaran informasi dalam perangkat teknologi informasi dalam masyarakat bisa lebih sesuai dan normative melalui kode etik.
DAFTAR PUSTAKA
Kizza, J. M. (2010). Ethical and social issues in the information age. London: Springer. doi:10.1007/978-1-84996-038-0
KOMINFO RI. 2012. 11 Kelurahan Difasilitasi Internet. Diakses melalui https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/2279/11+Kelurahan+Difasilitasi+Internet/0/sorotan_media pada 17 Maret 2019