Mohon tunggu...
Diah Kumalasari
Diah Kumalasari Mohon Tunggu... Freelancer - Nulis yuk

Just be yourself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pak, Aku Pulang

15 Mei 2020   01:36 Diperbarui: 15 Mei 2020   01:36 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***
Hari keberangkatan itu pun tiba. Ada rasa berat saat harus berpisah lagi dari bapak. Berpisah dari kampung halaman yang entah kapan bisa kukunjungi lagi.

Bapak memelukku erat. Sangat erat, seakan tak ingin berpisah.

"Kamu jaga diri baik-baik ya, Nak."

"Bapak juga, ya, harus rajin minum obatnya. Biar lekas sehat kembali, Pak." Sekuat tenaga aku menahan tangis agar tidak tumpah di depan bapak, tak ingin membuat bapak bertambah sedih.

Pukul dua siang, aku dan mas Firman telah mendarat dengan selamat di Ibu kota. Handphone mulai kami aktifkan.

Sebuah pesan terkirim dari ibu tiriku, membuatku seketika luruh ke lantai. Masih hangat kurasa pelukan bapak. Pelukan itu ternyata pelukan terakhir. Betapa Sang Kuasa ternyata lebih menyayangi bapak, Ia tak ingin bapak lebih lama menahan sakitnya.

"Bapak, aku pulang, Pak."

TAMAT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun