Di masa pandemi Covid-19 ini kita sebagai seorang anak mungkin masih merasa diri sehat, sehingga memiliki ego yang tinggi, tidak mengindahkan protokol kesehatan. Seenaknya keluyuran di luar rumah secara tidak jelas, membuat kerumunan, tanpa memperhatikan orang tua kita. Dimana orang tua kita senantiasa mengingatkan untuk berdiam diri dirumah, maka kita harus mematuhi hal tersebut. Hal ini karena dengan kita mematuhi anjuran tersebut secara tidak langsung kita sudah melindungi orang tua kita yang mungkin memiliki imunitas yang rendah sehingga kita tidak akan menularkan virus-virus yang membahayakan orang tua kita.
Momentum pandemi Covid-19 inilah kita jadikan tolakan untuk mereaktualisasikan ajaran bhakti kepada guru rupaka. Karena dalam kitab Sarasamuscaya disebutkan bahwa "Orang yang setia dan hormat kepada orang tua, sehingga membuat orang tua menjadi senang dan bahagia, maka anak yang demikian akan memperoleh kemasyuran dan keselamatan pada kehidupannya sekarang dan kelak di kemudian hari". Dengan restu orang tua kita berharap bisa melewati pandemi Covid-19 ini menuju kehidupan normal baru.
Â
Bhakti kepada Guru Pengajian
Guru Pengajian atau Guru Parampara merupakan guru disekolah  yang sangat ikhlas mengabdikan diri untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. Seorang anak dituntun dan diajarkan ilmu pengetahuan, dibina, dan dididik agar memiliki pengetahuan sebagai bekal menjalani kehidupan. Bhakti kepada guru pengajian dapat diaktualisasikan melalui mengerjakan tugas-tugas sekolah dan mengumpulkannya tepat waktu, tidak melawan kepada guru, menjaga sopan santun, menaati peraturan sekolah, termasuk selektif dalam memilih pergaulan.
Dimasa pandemi ini, semua pelajar diharuskan untuk belajar dalam jaringan atau online. Dalam hal ini pembelajaran hendaknya selalu diikuti, karena dengan belajar di rumah, kita turut meminimalkan penyebaran virus corona. Walaupun belajar dalam jaringan, nilai keagamaan tetap diterapkan dalam pembelajaran ini seperti sebelum memulai pembelajaran tetap diawali dengan berdoa dan juga disertai praktek keagamaan  dalam bentuk video. Inilah nilai-nilai yang sekiranya perlu direaktualisasikan menuju kondisi normal baru setelah pandemi covid-19.
Â
Bhakti kepada Guru Wisesa
      Wisesa dalam Bahasa Sansekerta berarti purusa atau sangkapurusan yaitu pihak penguasa, yang dimaksudkan disini adalah Pemerintah. Pemerintah adalah guru dan masyakat umum yang berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kesejahteraan material dan spiritual. Bhakti kepada guru wisesa dapat diaktualisasikan dengan dapat dilakukan dengan menjaga fasilitas umum, tidak menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax, menaati peraturan dan tidak melakukan pelanggaran hukum.
      Di masa pandemi ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memutus penularan Covid-19. Pemerintah sudah menghimbau seluruh lapisan masyarakat agar mengikuti 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) ketika berpergian keluar rumah. Jadi, sudah sewajibnya kita untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, karena ini merupakan wujud bhakti kita kepada guru wisesa. Jangan sampai kita turut menjadi penyebar ujaran kebencian dan berita hoax di tengah pandemi Covid-19 ini.
Intinya adalah bagaimana kita bisa mewujudkan bhakti dengan mengaktualisasikan kembali nilai-nilai luhur dalam ajaran Catur Guru. Nilai-nilai yang diaktualisasikan dengan tujuan bisa membantu upaya pemerintah (guru wisesa) menanggulangi Covid-19 ini. Mengaktualisasikan kembali nilai-nilai yang bisa menjaga keharmonisan, baik dengan Sang Pencipta, antar manusia, dan lingkungan. Mereaktualisasikan nilai-nilai Catur Guru sehingga bisa melewati masa pandemi Covid-19 dan tetap meaktualisasikannya nanti saat kehidupan normal baru tiba.